jurnalistika.id – Belakangan ini, media sosial dihebohkan oleh rumor yang menyebutkan bahwa aktris Indonesia Raline Shah diduga telah menikah diam-diam dengan Brian Armstrong, CEO dari platform cryptocurrency terkemuka, Coinbase.
Kabar tersebut pertama kali viral di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), memicu diskusi hangat di kalangan netizen. Meskipun rumor ini belum dikonfirmasi, sosok Brian Armstrong menjadi sorotan publik di Indonesia.
Jadi, siapa sebenarnya Brian Armstrong? Berikut adalah profil singkat pria yang menjadi perbincangan ini.
Sosok dan Profil Brian Armstrong
Brian Armstrong lahir pada 25 Januari 1983, di sekitar San Jose, California, dari pasangan yang berprofesi sebagai insinyur. Latar belakang keluarganya yang teknis kemungkinan besar menjadi pengaruh besar dalam minat Armstrong terhadap dunia teknologi sejak dini.
Pendidikan awalnya di Bellarmine College Preparatory, sebuah sekolah Katolik khusus laki-laki, membekalinya dengan fondasi akademis yang kuat sebelum melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Armstrong kemudian menempuh pendidikan di Rice University, Texas. Di sini ia meraih dua gelar sarjana dalam bidang ekonomi dan ilmu komputer pada 2005.
Baca juga: Taylor Swift Jadi Musisi Perempuan Terkaya di Dunia, Kekayaannya Sentuh Rp250 Triliun
Tak berhenti di situ, ia juga melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar Master di bidang ilmu komputer dari universitas yang sama pada 2006.
Pengalaman Armstrong bekerja sebagai software developer dan pemahaman mendalamnya tentang ekonomi digital mulai berkembang sejak masa kuliah. Pada saat itu, ia memulai bisnis kecil yang mempertemukan tutor dengan siswa untuk keperluan belajar.
Karier Awal dan Perjalanan Menuju Coinbase
Setelah lulus, Armstrong memulai kariernya sebagai developer untuk IBM dan kemudian bekerja sebagai konsultan di Deloitte, perusahaan konsultan internasional.
Kariernya semakin menarik perhatian ketika pada tahun 2011, ia bergabung dengan Airbnb sebagai software engineer. Di Airbnb, Armstrong menyaksikan langsung kerumitan transaksi lintas negara, terutama di wilayah Amerika Latin.
Pengalaman ini menginspirasi dirinya untuk mencari solusi yang lebih efisien dalam sistem pembayaran global.
Namun, titik balik terbesar dalam karier Armstrong datang ketika ia menemukan white paper tentang Bitcoin pada 2010, yang ditulis oleh Satoshi Nakamoto, figur misterius yang menciptakan cryptocurrency pertama di dunia.
Pada saat itu, Armstrong mulai tertarik untuk memahami lebih dalam potensi besar Bitcoin sebagai alternatif mata uang digital. Ia menginvestasikan $1.000 dalam Bitcoin ketika harganya masih $9 per koin, bahkan ketika nilainya sempat jatuh ke $2.
Armstrong melihat celah pasar dalam penyimpanan aman dan transaksi Bitcoin. Ia kemudian menghabiskan akhir pekan dan malam hari untuk mengembangkan kode di Ruby dan JavaScript yang nantinya menjadi dasar Coinbase.
Pada 2012, ia mengikuti kompetisi Y Combinator, sebuah program akselerator start-up, dan berhasil mendapatkan pendanaan sebesar $150.000 untuk memulai Coinbase.
Coinbase: Platform Crypto Raksasa
Didirikan pada 2012, Coinbase bertujuan memberikan akses mudah bagi individu yang ingin membeli dan menyimpan mata uang digital seperti Bitcoin.
Visi Armstrong adalah menciptakan sistem keuangan global yang lebih inklusif dan inovatif. Bersama Fred Ehrsam, mantan trader di Goldman Sachs yang ia temui melalui grup di Reddit, Armstrong membangun Coinbase dari nol.
Dengan dukungan dari para investor modal ventura seperti Andreessen Horowitz, Coinbase berkembang pesat dan menerima suntikan dana besar.
Pada 2018, valuasi perusahaan mencapai $8,1 miliar, dan puncaknya pada April 2021, Coinbase resmi melakukan penawaran umum perdana (IPO) di pasar saham, meningkatkan kapitalisasi pasarnya hingga $85 miliar.
Keberhasilan ini juga mendorong nilai kekayaan pribadi Brian Armstrong, yang menurut Forbes, pada Mei 2022, mencapai $2,4 miliar.
Sebagai CEO Coinbase, Armstrong menjadi salah satu figur terkemuka dalam industri cryptocurrency global. Ia dikenal sebagai pendukung kuat Bitcoin dan percaya bahwa cryptocurrency memiliki potensi untuk merevolusi cara kita berpikir tentang uang dan keuangan.
Armstrong berpendapat mata uang digital dapat menjadi cara yang lebih efisien untuk mentransfer dan menerima pembayaran, serta menjadi aset yang aman untuk diinvestasikan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Hubungan dengan Raline Shah, Rumor atau Fakta?
Kembali ke rumor yang beredar di media sosial, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Brian Armstrong maupun Raline Shah mengenai dugaan pernikahan mereka.
Namun, spekulasi ini telah menjadi bahan perbincangan hangat di internet. Terlebih karena Armstrong biasanya menjaga kehidupan pribadinya jauh dari sorotan publik.
Jika benar, tentu saja ini akan menjadi berita besar di dunia selebriti dan bisnis. Mengingat keduanya berasal dari latar belakang yang berbeda tetapi sama-sama memiliki karier yang gemilang.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini