Jurnalistika
Loading...

Laba Bersih Telkom Indonesia pada Q2 2024 Turun, Analis Soroti ARPU

  • Jurnalistika

    30 Jul 2024 | 14:15 WIB

    Bagikan:

image

MARKAS TELKOM di Jakarta. (Dok. Telkom Indonesia)

jurnalistika.id – Perusahaan telekomunikasi milik negara, Telkom Indonesia (TLKM), melaporkan penurunan laba bersih sebesar Rp 5,7 triliun pada kuartal kedua 2024.

Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 10 persen secara tahunan (YoY) dan 6 persen secara kuartalan (QoQ). Akibatnya, laba bersih untuk semester pertama 2024 turun 8 persen YoY menjadi Rp 11,8 triliun, jauh di bawah estimasi yang diharapkan.

Analis Investasi di Stockbit Sekuritas, Theodorus Melvin, dalam laporannya pada Selasa, menjelaskan bahwa penurunan laba operasi TLKM pada Q2 2024 sebesar 8 persen YoY dan QoQ berkontribusi pada penurunan laba operasi sebesar 3 persen YoY untuk paruh pertama tahun ini.

“Angka ini jauh lebih rendah dari ekspektasi yang telah diperkirakan sebesar 46 persen dari konsensus 2024,” ujar Melvin.

Baca juga: Polisi Tangkap Pria 20 Tahun Admin Grup Telegram Pornografi Anak

Meskipun ada peningkatan jumlah pelanggan sebesar 4 persen YoY dan 0,1 persen QoQ, TLKM mengalami penurunan pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) di segmen seluler.

ARPU turun 9 persen YoY dan 1 persen QoQ menjadi Rp 45.000. Penurunan ARPU ini dianggap sebagai faktor utama yang mempengaruhi kinerja TLKM secara keseluruhan.

“Penurunan ARPU adalah penyebab utama melemahnya kinerja TLKM. Kami berharap mendapatkan informasi lebih rinci mengenai penurunan ini dalam rapat umum pemegang saham yang akan diadakan hari ini,” tambah Melvin.

Pasar Saham

Di pasar saham, harga saham TLKM turun 4,2 persen menjadi Rp 2.920 pada awal perdagangan Selasa, dengan harga berfluktuasi antara Rp 2.920 dan Rp 3.000 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas tetap optimis terhadap sektor telekomunikasi dengan mempertahankan rating overweight (OW).

Indosat (ISAT) menjadi pilihan utama mereka dengan potensi kenaikan laba bersih tertinggi pada Q2 2024. Rekomendasi beli diberikan untuk saham ISAT dengan target harga Rp 13.300.

Indosat berencana melakukan ekspansi ke sektor teknologi informasi, komunikasi, dan teknologi (TIK) serta kecerdasan buatan (AI), dengan alokasi dana sebesar Rp 2,3 triliun untuk tahun ini.

Baca juga: Indonesia Targetkan Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036

XL Axiata (EXCL) juga mendapatkan rekomendasi beli dari BRI Danareksa Sekuritas dengan target harga Rp 3.300, didorong oleh potensi aksi korporasi seperti merger dengan Smartfren Telecom (FREN).

Untuk Telkom Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas tetap merekomendasikan beli dengan target harga Rp 4.400, berkat cakupan yang luas dan investasi pada infrastruktur serat optik.

Sumber

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

laba telkom indonesia

telkom indonesia


Populer

Profil Patrick Dorgu, Rekrutan Pertama Ruben Amorim di Manchester United
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami