jurnalistika.id – Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam punya kesempatan emas untuk memperbanyak amal ibadah. Salah satunya lewat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah, yakni puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Puasa pada jelang Idul Adha ini bisa menjadi kesempatan menambah pahala. Selain itu, pintu menuju limpahan ampunan dan keberkahan.
Seperti ibadah lainnya, menjalani puasa sunnah ini nggak cukup hanya dengan menahan lapar dan haus. Penting untuk memulainya dengan niat yang benar. Karena dalam Islam, niat adalah ruh dari setiap amal.
Yuk, simak tentang niat puasa Idul Adha, mulai dari lafal Arab, tulisan Latin, sampai terjemahannya, supaya puasamu makin sempurna!
Sekilas tentang Puasa Tarwiyah dan Arafah
Sebelum masuk ke bacaan niat, penting untuk memahami apa itu puasa yang dilakukan sebelum Idul Adha ini.
- Puasa Tarwiyah, dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah. Pada hari ini, jamaah haji biasanya mempersiapkan diri untuk menuju Arafah. Nama “Tarwiyah” sendiri berarti “membawa air,” karena dulu jamaah haji mengisi persediaan air sebelum wukuf.
Baca juga: 3 Contoh Khutbah Jumat Tema Idul Adha, Singkat dan Tidak Membosankan
- Puasa Arafah, dilakukan pada 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari wukuf di Padang Arafah. Bagi umat Islam yang tidak berhaji, berpuasa pada hari ini sangat dianjurkan karena keutamaannya yang luar biasa.
Kedua puasa ini menjadi pembuka jalan menuju Hari Raya Kurban, momen di mana umat Islam merayakan ketundukan dan pengorbanan kepada Allah SWT.
Bacaan Niat Puasa Idul Adha
Salah satu syarat sahnya puasa adalah niat. Berikut ini bacaan niat yang bisa kamu hafalkan dan aplikasikan:
1. Niat Puasa Tarwiyah
Bahasa Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma yaumit tarwiyati sunnatan lillahi ta‘ala.
Terjemahan:
“Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
2. Niat Puasa Arafah
Bahasa Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma yaumi ‘arafata sunnatan lillahi ta‘ala.
Terjemahan:
“Aku berniat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.”
Waktu Terbaik untuk Membaca Niat
Dalam ibadah puasa, niat sebaiknya dilafalkan sejak malam hari sebelum subuh. Tapi, ada kelonggaran untuk puasa sunnah seperti ini, kalau seseorang belum sempat berniat di malam hari, dia masih bisa berniat di pagi hari, asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Baca juga: 6 Tempat Rekreasi Keluarga Gratis di Tangsel untuk Liburan Idul Adha 2024
Hal ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yang suatu ketika baru berniat puasa sunnah setelah pagi hari, saat beliau memastikan belum sarapan.
Artinya, Islam itu memberi kemudahan. Selama hati masih berniat ikhlas dan belum melakukan hal yang membatalkan puasa, puasamu tetap sah.
Apa Saja Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah?
Puasa sunnah sebelum Idul Adha ini bukan hanya soal menahan lapar, tapi ada banyak keistimewaan yang dijanjikan Allah SWT, di antaranya:
1. Diampuni Dosa Selama Dua Tahun
Untuk puasa Arafah, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah akan menghapus dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. Ini luar biasa, sebab hanya dengan satu hari puasa, ganjarannya setara dengan pembersihan dosa selama dua tahun penuh.
2. Meningkatkan Ketakwaan dan Kedekatan kepada Allah
Menjalani puasa ini melatih hati untuk lebih tunduk dan pasrah kepada Allah. Setiap rasa lapar dan dahaga yang ditahan menjadi penguat ketakwaan dalam diri.
3. Menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW
Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah, kita ikut menghidupkan sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah. Ini bentuk kecintaan kita kepada beliau, dan tentunya membuka jalan menuju keberkahan.
4. Melatih Jiwa untuk Sabar
Puasa bukan hanya menahan lapar, tapi juga mengendalikan emosi, menjaga lisan, dan menahan diri dari perbuatan buruk. Dari sini, jiwa kita ditempa menjadi pribadi yang lebih kuat dan sabar.
Manfaat Puasa bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Selain bernilai pahala besar, puasa sunnah ini juga membawa manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari:
- Menyehatkan jantung dan pembuluh darah, karena puasa membantu menurunkan kadar kolesterol.
- Meningkatkan metabolisme tubuh sehingga berat badan lebih terkontrol.
- Mendukung proses detoksifikasi, yakni membersihkan tubuh dari racun-racun berbahaya.
- Meningkatkan kesehatan mental, membantu mengurangi stres, memperbaiki mood, dan meningkatkan fokus.
Tak hanya berpahala, tapi tubuh dan pikiranmu pun akan ikut merasakan manfaatnya.
Niat adalah langkah awal menuju ibadah yang sah dan diterima. Dengan membaca niat puasa Tarwiyah dan Arafah, kamu menyiapkan diri bukan hanya untuk menahan lapar, tetapi juga untuk meraih ampunan Allah, keberkahan hidup, dan ketenangan hati.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.
Referensi:
- baznas.go.id
- unwaha.ac.id
- mui.or.id