Setiap pagi, jutaan orang di seluruh dunia mendapatkan inspirasi lewat secangkir kopi yang diseduh. Bagi para penikmat kopi, aroma dan rasa kopi bisa mengaktifkan daya pikir sehingga memunculkan beberapa ide untuk membuat karya bermanfaat.
Namun, selain rasa dan aroma kopi yang luar biasa, ada bagian yang sering terlupakan yaitu limbah ampas kopi. Limbah yang nerupakan sisa biji kopi dari proses penyeduhan ini seringkali dianggap sebagai sampah lalu dibuang begitu saja.
Alhasil, produksi limbah ampas kopi telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir sebagai akibat dari peningkatan konsumsi kopi secara global. Jika tidak dikelola dengan hati-hati, sampah ini dapat memiliki dampak negatif yang serius pada ekosistem.
Salah satu solusi agar limbah ampas kopi tidak terbuang begitu saja dan menjadi gangguan bagi ekosistem, adalah dengan mengubah ampas kopi menjadi briket. Dengan begitu para penikmat kopi dapat mengurangi jumlah limbah organik yang masuk ke tempat pembuangan sampah.
Hal itu juga sekaligus mengurangi dampak negatif yang disebabkan oleh penguraian limbah organik, seperti produksi gas metana, yang berperan dalam pemanasan global. Berikut akan diulas proses pembuatan briket dari limbah ampas kopi hingga manfaatnya.
1. Manfaat Limbah Ampas Kopi
Salah satu manfaat utama dari limbah kopi adalah dapat menyediakan energi yang kurang merusak lingkungan dari pada bahan bakar fosil. Pemakaian bahan bakar ini menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah, yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Selain itu, kita dapat mengurangi tekanan pada lingkungan dengan mengurangi sampah organik dan penggunaan bahan bakar fosil.
2. Proses Pembuatan Briket Menggunakan Limbah Ampas Kopi

Proses dimulai dengan mengumpulkan biji kopi dari berbagai sumber, termasuk petani, fasilitas pengolahan, dan pabrik kopi. Kemudian biji kopi dibersihkan dari kotoran atau zat asing potensial. Selanjutnya proses pengeringan untuk mengurangi kadar air pada biji kopi yang telah terakumulasi, air tersebut dihilangkan dan biji kopi dikeringkan.
Pengeringan bisa dilakukan secara manual di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat khusus. Kadar air yang rendah penting karena akan memengaruhi kualitas dan efektivitas bahan bakar yang dihasilkan.
Selanjutnya, tahap penggilingan, biji kopi yang sudah kering digiling menjadi serbuk kasar. Selama penggilingan ini, luas permukaan biji kopi bertambah, sehingga lebih mudah untuk dicampur dengan perekat dan dibuat menjadi pasta.
Kemudian pencampuran dengan perekat, serbuk ampas kopi dicampur dengan perekat alami atau bahan pengikat lainnya. Perekat seperti pati jagung atau tepung tapioka yang sering digunakan. Proses pencampuran ini menghasilkan campuran yang dapat diubah menjadi briket yang padat.
Terakhir, pemadatan dan pmotongan, campuran ampas kopi dan perekat kemudian dipadatkan dalam bentuk cetakan briket. Ada berbagai jenis mesin pemadatan yang dapat digunakan untuk proses ini. Ukuran yang umum adalah sekitar 5x5 cm, tetapi ini bisa disesuaikan sesuai kebutuhan.
3. Manfaat Briket dari Limbah Ampas Kopi

Pemanfaatan limbah ampas kopi untuk membuat briket merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Penggunaan briket kopi mengurangi emisi karbon, sehingga bisa membantu dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim.
Selain itu, briket yang dihasilkan dari ampas kopi juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Karena memiliki potensi untuk digunakan dalam pembangkit listrik, pemanas, atau bahkan sebagai bahan bakar untuk memasak.
Dengan demikian, masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan ketersediaan sumber energi yang lebih berkelanjutan. Pemanfaatan limbah ampas kopi merupakan inovasi dalam daur ulang limbah organik.
4. Kelebihan Lain
Briket berbahan limbah ampas kopi membakar dengan efektif dan memiliki kandungan kalori yang tinggi. Mereka menghasilkan panas yang kuat dan konsisten, sehingga dapat digunakan secara efisien dalam berbagai aplikasi.
Selain itu, bisa mengurangi emisi gas rumah kaca yang memiliki dampak positif terbesar pada lingkungan. Dibandingkan dengan bahan bakar fosil, briket berbahan limbah ampas kopi menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah selama pembakaran.
- EG
Rekomendasi
Opinion28 Agt 2025Seolah-olah Mereka Paham Anarkis
Opinion08 Agt 2025Pak! Bendera One Piece Bukan Barang Menakutkan
Opinion01 Agt 2025Kala Indonesia Hampir Bangkrut di Tangan Soekarno
Ragam01 Agt 20256 Cara Ampuh Bikin Pasangan Luluh Ketika Sedang Emosi
Opinion15 Jul 2025Omong Kosong Pendidikan Gratis di Negeri Seribu Janji Manis
Opinion27 Feb 2025Perempuan: Tubuhku, Pakaianku, Adabku
Movie12 Feb 20256 Film Hot China Nuansa Jadul, Cocok Temani Kesendirian
Education13 Jan 2025Menilik Mesin Biodiesel Rancangan Mahasiswa Teknik Kimia Unpam: Keunggulan dan Cara Kerjanya
Opinion02 Jan 2025Orang-orang Goblok di Jalan
Opinion30 Des 20242025 Tiba, Masih Pentingkah Organisasi Bagi Mahasiswa?
