Animasi The Boy and the Heron menggebarak dunia perfilman dengan popularitasnya yang membuat film terbaru Studio Ghibli ini menjadi sangat menarik untuk diulas, baik itu sinopsis maupun fakta menarik seputarnya. Apalagi ini merupakan penanda kembalinya legenda Studio Ghibli dalam mengisi daftar animasi yang direkomendasikan untuk ditonton.
The Boy and the Heron merupakan karya garapan Hayao Miyazaki yang sempat mengumumkan pensiun ketika meluncurkan The Wind Rises pada 2013 silam. Namun, pada 14 Juli 2023 lalu ternyata lewat tangan kreatifnya, Miyazaki kembali mengguncang dengan karya apiknya meskipun kini usianya sudah menginjak 82 tahun.
Pecinta anime tentu sangat disarankan untuk menonton The Boy and the Heron. Nah, sebelum itu simak terlebih dulu ulasan sinopsi dan fakta menarik seputar the animasi The Boy and the Heron yang sudah dirangkum dari berbagai sumber berikut.
1. Sinopsis The Boy and The Heron

Melalui jalinan layar film The Boy and the Heron, penonton akan mengikuti kisah Mahito Maki sebagai tokoh utama yang terperangkap dalam liku-liku kehidupannya. Ia terguncang oleh kehilangan sang ibu, dan cerita berlanjut ketika ayahnya menemukan cahaya baru dalam bentuk pernikahan dengan Natsuko, adik dari almarhum ibunya.
Namun, melangkah ke babak baru di desa terpencil tidak serta merta menghapus luka Mahito. Perasaan canggung dan kerumitan masih membayangi hubungannya dengan ayah dan ibu tirinya.
Dalam suasana di tengah kekacauan emosional itu, kehidupan Mahito mengambil arah tak terduga ketika ia bertemu dengan seekor bangau yang bisa berbicara. Ajakan bangau itu membuka pintu menuju sebuah petualangan menakjubkan di menara yang katanya menjadi tempat ibu Mahito berada.
Melalui perjalanan di menara itu, Mahito menjelajahi pengalaman yang luar biasa dan menyentuh, menghadapi rintangan yang menantang dan misteri yang mendalam, membuka lembaran baru dalam kisah hidupnya.
Seperti itulah sinopsis The Boy and the Heron, jika ingin menyaksikan kelanjutan cerita silahkan langsung tonton. Namun, simak dulu nih beberapa fakta menarik yang sudah dirangkum berikut terkait animasi keren ini.
2. Masuk Puncak Box Office Amerika

Dilansir dari CNN Indonesia, pularitas film The Boy and the Heron tidak hanya didapatkan di tempat asalnya saja, tetapi film studio Ghibli ini juga menuai kepopuleran dalam skala internasional. Sebab, The Boy and the Heron berhasil debut di puncak Box Office Amerika Utara pada pekan ini dengan perolehan Rp161 miliar.
Bahkan di pasar internasional, The Boy and the Heron meraih box Office sebesar 85 juta dolar Amerika Serikat. Jika dijumlahkan maka anime ini mendapatkan pendapatan skala global sebesar Rp1,5 triliun.
Sementara, di Jepang film ini sudah rilis sejak 22 Juli 2023 dan bertahan selama dua pekan di puncak box office negara Sakura itu. Ini tentu saja menjadi pencapaian yang sangat luar biasa bagi Studio Ghibli khususnya sang maestro Miyazaki.
3. Novel Karya Genzaburo Yoshino Menjadi Inspirasi Animasi Ini

Tersembunyi di balik judul asli Kimitachi wa Dou Ikiru ka, karya megah The Boy and the Heron memancarkan inspirasi dari karya sastra Jepang yang legendaris, How Do You Live? yang ditulis oleh Genzaburo Yoshino pada tahun 1937 dan diterbitkan oleh Shinchosha.
Dalam nuansa sastra klasiknya, How Do You Live? mengisahkan perjalanan hidup Junichi Honda, seorang remaja berusia 15 tahun yang dikenal dengan panggilan akrabnya, Koperu. Melibatkan bacaan yang menghanyutkan, novel ini membawa penikmatnya pada suatu perjalanan melintasi lorong-lorong kisah yang sarat akan makna dan kehidupan.
Sebagai sumber inspirasi bagi The Boy and the Heron, menurut Usless Daily karya tersebut menjadi dasar filosofis yang menggambarkan keseimbangan dan perjuangan karakter utama, memberikan dimensi mendalam pada narasi film yang kita nikmati sekarang.
Dengan merangkai nuansa sastra klasik dan keindahan modern, The Boy and the Heron menjadi lebih dari sekadar film, melainkan perjalanan emosional yang melibatkan penonton dalam misteri kehidupan dan pertanyaan hakiki, Kimitachi wa Dou Ikiru ka? (Bagaimana kalian menjalani hidup ini?).
4. Memiliki Delapan Orang Pengisi Suara

Dalam film yang penuh warna ini, karakter-karakter hidup dihidupkan oleh sekelompok pengisi suara Jepang yang tak kalah berbakat. Mereka tidak hanya memberikan suara kepada tokoh-tokoh yang disaksikan, tetapi juga menghadirkan dimensi emosional yang mendalam dalam setiap dialog dan ekspresi karakter.
Soma Santoki, Masaki Suda, Ko Shibasaki, Aimyon, Yoshino Kimura, Takuya Kimura, Kaoru Kobayashi, dan Shinobu Otak adalah delapan orang di balik layar suara yang membawa kehidupan pada setiap adegan.
Dengan keahlian mereka, setiap kata dan intonasi menjadi pilar penopang cerita, menyampaikan emosi yang membuat penonton terhubung erat dengan perjalanan karakter-karakter ini.
Kehadiran ensemble suara yang terdiri dari nama-nama besar dalam industri hiburan Jepang ini bukan sekadar penyedia suara, melainkan pencerita yang membentuk alur cerita menjadi sebuah simfoni emosional.
Dari nada yang penuh semangat hingga petikan haru, pengalaman menonton menjadi lebih hidup dan mendalam berkat jajaran talenta suara tersebut.
5. Film The Boy and the Heron Sempat Diisukan Karya Terakhir Hayao Miyazaki

Terlempar ke dunia rumor, film The Boy and the Heron disebut-sebut sebagai karya pamungkas dari maestro animator, Hayao Miyazaki. Meski begitu, kebenaran di balik klaim tersebut langsung diungkap oleh Junichi Nishioka, Wakil Presiden Studio Ghibli, yang dengan tegas membantahnya.
Faktanya, Hayao Miyazaki justru tengah menggagas ide-ide segar untuk proyek animasi terbaru di Studio Ghibli. Dalam fase kreatif yang penuh semangat, sang animator legendaris tidak hanya menyusun kisah baru tetapi juga menghadirkan konsep-konsep yang mungkin akan mengukir sejarah animasi kembali.
Dengan demikian, The Boy and the Heron bukanlah tendangan perpisahan dari Miyazaki, melainkan sebuah babak baru dalam perjalanan panjangnya. Setelah sepuluh tahun sejak karya sebelumnya, kini Miyazaki mempersembahkan karya terbarunya, menandai kehadiran animasi yang tak pernah lekang oleh waktu dari tangan seorang maestro.
6. Digambar Secara Manual Oleh Hayao Miyazaki

Terakhir yang membuat animasi ini semakin keren adalah, ternyata pembuatannya digambar secara manual oleh Hayao Miyazaki layaknya film-film dari buah tangannya yang lain. Miyazaki memang dikenal sebagai seorang animator asal Jepang yang sudah membuat banyak sekali karya legendaris, dan ciri khas yang membuat dia akan diingat adalah penggembarannya yang sangat bagus.
Sang CEO Studio Ghibli, Toshio Suzuki, mengungkapkan bahwa produksi epik ini melibatkan pendekatan tradisional yang memukau, yakni menggambar secara manual. Keindahan yang dihasilkan dari sentuhan tangan manusia ini, sayangnya, memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk menyelesaikan karya spektakuler ini.
Dalam perjalanan produksi yang memakan waktu, sekitar 60 animator berbakat terlibat dalam merajut setiap adegan. Keahlian mereka pun menciptakan gambar-gambar yang memukau serta menyumbangkan waktu dan dedikasi untuk menyusun setiap detik dari kisah yang memikat hati.
Dengan rata-rata pencapaian 1 menit setiap bulannya, setiap frame menjadi bukti dari kerja keras dan cinta terhadap seni animasi yang menjadi ciri khas Studio Ghibli.
- YS
Freelancer writer when have a time
Artikel lain dari Yun S
Rekomendasi
Opinion28 Agt 2025Seolah-olah Mereka Paham Anarkis
Opinion08 Agt 2025Pak! Bendera One Piece Bukan Barang Menakutkan
Opinion01 Agt 2025Kala Indonesia Hampir Bangkrut di Tangan Soekarno
Ragam01 Agt 20256 Cara Ampuh Bikin Pasangan Luluh Ketika Sedang Emosi
Opinion15 Jul 2025Omong Kosong Pendidikan Gratis di Negeri Seribu Janji Manis
Opinion27 Feb 2025Perempuan: Tubuhku, Pakaianku, Adabku
Movie12 Feb 20256 Film Hot China Nuansa Jadul, Cocok Temani Kesendirian
Education13 Jan 2025Menilik Mesin Biodiesel Rancangan Mahasiswa Teknik Kimia Unpam: Keunggulan dan Cara Kerjanya
Opinion02 Jan 2025Orang-orang Goblok di Jalan
Opinion30 Des 20242025 Tiba, Masih Pentingkah Organisasi Bagi Mahasiswa?
