Poor Things bisa dikatakan menjadi salah satu film terbaik yang dirilis pada 2023, karena alur dan muatan ceritanya begitu megah. Memberikan ruang diskusi kepada penonton untuk mempelajari isu-isu penting yang diangkat di dalam film ini.
Poor Things memiliki genre komedi dan fiksi ilmiah, sebuah karya yang belakangan jarang ditemukan sebagus film ini. Digarap oleh sutradara berpengalaman Yorgos Lanthimos, dengan durasi sekitar 2 jam 20 menit.
Pemilihan pemeran dalam film ini juga bukan main, mulai dari Emma Stone, Willem Dafoe, Mark Ruffalo, Ramy Youssef, Christopher Abbott, hingga Margaret Qualley.
Tak heran Poor Things menyabet sederet penghargaan bergengsi di sejumlah ajang bergengsi. Mulai dari Penghargaan Golden Globe untuk Film Musikal atau Komedi Terbaik hingga American Film Institute Award The Best Movie of the Years
Tidak cuma film saja, sang sutradara Yorgos Lanthimos juga mendapatkan penghargaan Gold Lion. Bahkan Emma Stone berhasil memenuhi lemari pialanya dengan sejumlah prestasi hanya karena lewat film ini.
Harus diakui, Emma Stone sebagai pemeran utama memang sangat ahli memainkan peran Bella Baxter. Aktingnya begitu natural dan membuat penonton terbius sepanjang film.
Lalu apa saja isu-isu penting yang bisa dipelajari lewat film Poor Things? Berikut akan diulas sesuai dengan yang sudah ditonton.
1. Sinopsis Poor Things (2023)

Namun, sebelum lanjut membahas beberapa isu yang menarik dalam film Poor Things, ketahui lebih dulu sinopsisnya. Sehingga memiliki sedikit gambaran tentang film ini jika belum menyaksikan.
Poor Things berfokus pada cerita Bella Baxter (Emma Stone) seorang wanita yang awalnya dikira memiliki keterbelakangan (disabilitas). Namun, ia rupanya adalah hasil eksperimen dari seorang ilmuwan bedah bernama Godwin Baxter (Willem Defoe)
Pada mulanya, Bella adalah sosok penurut terhadap penciptanya alias Godwin Baxter. Namun, seiring perjalanan waktu ada momen ia ingin menjadi manusia normal, terkhusus ketika Godwin membawa salah satu mahasiswanya membantu meneliti Bella.
Seperti apa kelanjutan cerita lengkapnya? Ada baiknya kamu menonton film ini secara langsung agar ikut menikmati karya luar biasa ini.
Lanjut ke beberapa isu penting yang bisa dipelajari lewat film Poor Things berikut.
2. Kehendak Bebas Seorang Manusia

Dalam film ini sangat jelas diterangkan bagaimana kehendak bebas seorang manusia itu tak bisa dilawan. Bahkan oleh pembuatnya sendiri dalam film ini adalah Godwin Baxter.
Godwin telah berusaha menciptakan dunia yang menurutnya indah buat Bella, sehingga ia merasa Bella tidak perlu lagi mengenal dunia luar. Namun, ketika Bella mengetahui ada kehidupan yang lebih luas di luar sana, ia mulai mencoba untuk melawan.
Dia mengetahui ini setelah diajarkan oleh Max McCandles (Rami Youssef) tentang peta dunia. Pada awalnya, Goodwin berusaha untuk memperbolehkannya keluar tetapi dengan pengawasan yang ketat, hingga akhir muncul rencana untuk menikah Bella dengan Max.
Namun, pada saat Godwin mencoba membuat sebuah perjanjian yang melibatkan seorang pengacara, ini justru membuat keadaan semakin buruk. Hingga berujung Bella ingin keluar, Godwin berusaha menghalau, tapi tidak bisa.
Godwin pun berkata bahwa sekeras apapun ia mencoba menghalangi Bella, ia tidak akan bisa. Sebab Bella adalah makhluk yang memiliki kehendak bebas.
Layaknya seorang manusia pada umumnya, kehendak bebas menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk lain. Manusia bisa berbuat apa saja sesuai dengan yang mereka inginka dan bisa tidak melakukannya juga.
3. Feminisme

Poor Things juga membahas tentang hak seorang perempuan dalam menentukan pilihannya. Sebagaimana gerakan Feminisme yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum perempuan dan laki-laki.
Saat Bella masih berada di bawah pengaruh Goodwin, ia tidak banyak mengerti. Namun, seiring dengan pengetahuan empiris ia semakin mengerti dan memahami dunia.
Saat akhirnya menemukan kebebasannya bepergian dengan Duncan Wedderburn, Bella dengan jelas menunjukkan bahwa tidak seharusnya perempuan berada di bawah perintah laki-laki jika itu tidak diinginkan.
Kemudian, pada saat balik ke rumah Godwin dan bertemu kembali dengan McCandles yang sebetulnya telah jadi tunangan Bella juga ada dialog menarik.
Bella menanyakan kepada McCandles tentang apakah masih mau menerimanya setelah melakukan hubungan seksual dengan banyak pria. McCandles menjelaskan bahwa wanita memiliki hak untuk tubuhnya sendiri, dan bukan tugasnya untuk menghakimi seseorang selagi tidak dalam ikatan resmi.
4. Kemanusiaan

Terakhir, isu penting yang dipelajari dalam film Poor Things adalah tentang manusia yang memiliki hati nurani seburuk apa pun perbuatan yang telah ia buat. Perbuatan Bella di film ini mungkin menyimpang dari moral dan etika sosial pada umumnya.
Namun, Bella yang terlihat tak berperasaan di film ini ternyata hatinya juga bisa tersentuh ketika melihat penderitaan orang lain. Hal ini terlihat ketika Harry Ashley (Jerrod Carmichael) menunjukkan padanya tentang "dunia yang sesungguhnya".
Setelah melihat ini, Bella pun ingin membantu orang. Meski niat baiknya dan ketidaktahuannya ini juga dimanfaatkan oleh petugas kapal yang mencuri bantuan dari Bella.
Dalam skenario ini terlihat bahwa meski standar moral dan etika masyarakat menghakimi Bella dengan buruk, namun dia tetap punya hati nurani. Seperti menjelaskan bahwa kemanusiaan berada di hierarki yang tinggi dalam kehidupan.
- LM
Penulis pemula yang ingin bertumbuh
Artikel lain dari Luthfi
Rekomendasi
Opinion28 Agt 2025Seolah-olah Mereka Paham Anarkis
Opinion08 Agt 2025Pak! Bendera One Piece Bukan Barang Menakutkan
Opinion01 Agt 2025Kala Indonesia Hampir Bangkrut di Tangan Soekarno
Ragam01 Agt 20256 Cara Ampuh Bikin Pasangan Luluh Ketika Sedang Emosi
Opinion15 Jul 2025Omong Kosong Pendidikan Gratis di Negeri Seribu Janji Manis
Opinion27 Feb 2025Perempuan: Tubuhku, Pakaianku, Adabku
Movie12 Feb 20256 Film Hot China Nuansa Jadul, Cocok Temani Kesendirian
Education13 Jan 2025Menilik Mesin Biodiesel Rancangan Mahasiswa Teknik Kimia Unpam: Keunggulan dan Cara Kerjanya
Opinion02 Jan 2025Orang-orang Goblok di Jalan
Opinion30 Des 20242025 Tiba, Masih Pentingkah Organisasi Bagi Mahasiswa?
