Film bertema tentang kulineran merupakan tontonan yang menarik untuk disaksikan ketika ingin menikmati hari libur, atau waktu senggah baik di rumah maupun di tempat liburan. Tema film ini juga bisa memberikan beberapa pandangan menarik terkait makanan tertenu sehingga bisa menambah wawasan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan ragam kulinernya. Faktor ini mungkin bisa menjadi ide bagi para penggarap sutradara atau penulis yang dituangkan dalam sebauh karya sinematik luar biasa.
Nah, buat kamu yang ingin menyaksikan film bertema kuliner, beberapa rekomendasi berikut bisa kamu coba masukan ke dalam daftar tontontan.
1. Lidah Ayah (2017): Karya Kreatif Mahasiswa IKJ yang Menyoroti Hubungan Ayah, Anak, dan Makanan

Lidah Ayah mengangkat kisah singkat seorang ayah yang pernah menjadi seorang koki berbakat. Dengan durasi sekitar 7 menit, film ini membangun ceritanya di sebuah rumah makan, di mana sang ayah meminta anaknya untuk menutup mata dan mendeskripsikan rasa makanannya.
Dalam film karya mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini, ketajaman lidah sang anak terungkap saat ia mampu dengan baik mendeskripsikan rasa hidangan tersebut. Kejadian ini membuat sang ayah yakin bahwa anaknya memiliki potensi sebagai seorang koki.
Sang anak menunjukkan kepekaannya dengan menyebutkan berbagai rempah khas Indonesia pada sup jamur yang tengah dinikmatinya, seperti ketumbar, kemiri, kunyit, jahe, cabai rawit, dan lain-lain. Film ini juga menampilkan kilas adegan memasak di dapur, menambah kedalaman dalam cerita singkat ini.
2. Aruna dan Lidahnya (2018): Kulineran Sambil Traveling

Aruna dan Lidahnya sebuah film Indonesia yang menggoda selera dengan keunikan bercerita dan pengolahan kuliner yang memikat. Disutradarai oleh Edwin, film ini mengadaptasi novel terkenal karya Laksmi Pamuntjak.
Kisahnya tentang Aruna (Dian Sastrowardoyo), seorang ahli nutrisi dengan hasrat kuliner yang besar, mendapati dirinya terlibat dalam perjalanan kuliner yang tidak terduga. Bersama dengan tiga rekan kerjanya, Bono (Nicholas Saputra), Nadezhda (Hannah Al Rashid), dan Farish (Oka Antara), Aruna diberi tugas untuk melakukan survei kuliner di berbagai daerah di Indonesia.
Kisah yang dihiasi dengan kecerdasan humor, sentuhan drama, dan imaji visual yang memukau, membuat Aruna dan Lidahnya menjadi sebuah pengalaman sinematik yang memikat. Bagi penikmat film yang menggabungkan kisah manusia dengan kelezatan kuliner, ini adalah perjalanan yang patut dinikmati.
3. Tabula Rasa (2014): Kisah tentang Masakan Padang yang Memiliki Rasa Khas

Selanjutnya adalah Tabula Rasa, film yang memanjakan lidah dan jiwa, membuka tirai kehidupan di balik rumah makan Padang. Tayang perdana pada 2014, film ini memperlihatkan lebih dari sekadar lezatnya masakan-masakan khas Padang.
Dari gulai kepala ikan hingga rendang, setiap hidangan membungkus cerita konflik yang memikat. Dalam suasana dapur yang penuh aroma rempah, penonton diajak menyelami kisah-kisah menarik di dunia kuliner Padang.
Tabula Rasa menggambarkan lebih dari sekadar persiapan hidangan, film ini merangkai konflik dan drama di antara para koki dan pelayan yang menghidangkan kelezatan itu.
4. Madre (2017): Penampilan Vino G Bastian Sebagai Tukang Roti dengan Resep Rahasia

Rilis pada tahun 2013, film Madre membawa penonton ke dalam dunia magis roti, dengan Madre sebagai sebagai bagian penting atau dalam pembuatan roti yang menyimpan bumbu rahasia kelezatan roti yang tak terlupakan. Naskahnya merupakan adaptasi dari novel karya Dee Lestari.
Penampilan oleh Vino G. Bastian sebagai pemeran utama membawa penonton dalam perjalanan kuliner yang penuh keajaiban. Madre, si biang roti, menjadi bagian yang membuka pintu rahasia proses pembuatan roti klasik dari awal hingga siap disajikan.
Setiap langkah dalam pembuatan roti menjadi bagian dari narasi, menggambarkan keahlian dan kecintaan pada seni kuliner. Menonton film ini bakal memanjakan mata penonton denhan segenap kelezatan dari proses pembuatan roti. Kemudian juga merangkai cerita yang memperkaya makna di balik setiap sajian.
5. Filosofi Kopi 1 (2015) dan 2 (2017): Betapa Pentingnya Takaran Kopi untuk Mendapatkan Kenikmatan Luar Biasa

Filosofi Kopi 1 adalah Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Dewi Lestari, menggambarkan perjalanan dua sahabat, Ben dan Jody, yang mengelola kedai kopi Filosofi Kopi. Kedai ini menjadi panggung bagi pertarungan ide dan nilai hidup.
Dengan latar kota Jakarta yang sibuk, Filosofi Kopi 1 menggambarkan perjalanan penuh konflik dan pertumbuhan karakter, dengan kedai kopi menjadi metafora untuk kehidupan yang penuh makna.
Sementara Filosofi Kopi 2 melanjutkan perjalanan Ben dan Jody, menjelajahi konflik baru dan pilihan hidup yang lebih rumit. Kedai kopi mereka menjadi saksi perubahan dan pertarungan internal yang lebih mendalam.
Dengan visual yang menawan dan dialog berbobot, film ini tidak hanya merangkai kisah kelanjutan kedai kopi, tetapi juga menyelami kompleksitas hubungan dan pilihan hidup. Filosofi Kopi 2 memperkaya narasi dengan sentuhan seni, filosofi, dan kebijaksanaan hidup yang semakin mendalam
6. Koki-Koki Cilik 1 (2018) dan 2 (2019): Melihat Semangat Anak-Anak Menunjukkan Bakat Memasak dan Berkompetisi

Koki-Koki Cilik 1 adalah film yang menggambarkan petualangan anak-anak yang bersemangat di dunia kuliner. Dikemas dengan keceriaan dan semangat, film ini mengikuti perjalanan sekelompok anak yang bermimpi menjadi koki handal.
Mereka menghadapi berbagai tantangan di dapur, belajar kerjasama, persahabatan, dan dedikasi pada cita-cita mereka. Koki-Koki Cilik 1 memadukan kegembiraan anak-anak dengan nuansa inspiratif dalam menggapai impian di dunia kuliner.
Kemudian, melanjutkan kisah yang penuh semangat, Koki-Koki Cilik 2 memperluas perjalanan anak-anak koki yang penuh bakat. Film ini memperlihatkan kemampuan kuliner mereka dan mengekspos hubungan persahabatan yang semakin erat di antara mereka.
Dengan tantangan baru, menu kreatif, dan pertumbuhan karakter, Koki-Koki Cilik 2 menghadirkan kombinasi yang menyenangkan antara keahlian memasak anak-anak dan pesan inspiratif tentang keberanian, kerja keras, dan kerjasama.
- EA
Hanya seorang penyalur ide lewat tulisan.
Rekomendasi
Opinion28 Agt 2025Seolah-olah Mereka Paham Anarkis
Opinion08 Agt 2025Pak! Bendera One Piece Bukan Barang Menakutkan
Opinion01 Agt 2025Kala Indonesia Hampir Bangkrut di Tangan Soekarno
Ragam01 Agt 20256 Cara Ampuh Bikin Pasangan Luluh Ketika Sedang Emosi
Opinion15 Jul 2025Omong Kosong Pendidikan Gratis di Negeri Seribu Janji Manis
Opinion27 Feb 2025Perempuan: Tubuhku, Pakaianku, Adabku
Movie12 Feb 20256 Film Hot China Nuansa Jadul, Cocok Temani Kesendirian
Education13 Jan 2025Menilik Mesin Biodiesel Rancangan Mahasiswa Teknik Kimia Unpam: Keunggulan dan Cara Kerjanya
Opinion02 Jan 2025Orang-orang Goblok di Jalan
Opinion30 Des 20242025 Tiba, Masih Pentingkah Organisasi Bagi Mahasiswa?
