Film Rush Hour tahun 1998 beneran juara! Gak boleh dilewatkan kalo lagi kosong dan butuh tontonan seru, begitu juga ketika nemu diputain di saluran TV. Chris Tucker sama Jackie Chan merupakan duet kocak banget, bikin ketawa terus.
Mereka berdua layaknya pasangan serasi yang udah ditakdirkan buat bikin penonton terhibur. Enggak heran kalo film ini sampe dijadiin serial TV, keseruannya emang klasik banget.
CBS mencoba menggarap acara dengan nama yang sama pada 2016, tapi sayangnya gagal total dan cuma bertahan satu musim aja. Meskipun mereka mencoba setia sama beberapa elemen seru dari filmnya, tapi ternyata ada banyak bedanya yang bikin penonton kurang feeling.
Yuk, cek bareng-baremg apa aja yang masih dipertahankan dari filmnya dan apa yang jadi ciri khas baru yang menjadikan beda antara film dan Series Rush Hour.
1. Lee sama-sama dari Hongkong tetapi beda di serius justru full di LAPD

Gak bisa dipungkiri, penting banget menjaga karakter utama biar tetap on point. Di series TV, Detektif Lee (Jon Foo) tetep jadi polisi asal Hong Kong yang diterjunkan ke LA buat nanganin kasus seru. Nah, si Detektif Carter (Justin Hires) juga masih nekat dan bebas gaya kayak biasanya.
Cuma nih, yang agak bikin terkejut, mereka mengubah nama depan karakternya. Lee jadi Jonathan, sementara Carter tetep James, tapi sekarang ada nama tengahnya juga. Gak nyangka, kan? Tapi yang penting, nama belakangnya tetep Lee dan Carter, jadi seperti masih ngikutin aslinya.
Biar pertunjukannya tetep seru dan punya banyak jalan cerita, para penulis harus ngelakuin beberapa ubahan buat karakter Lee. Jadi, beda sama filmnya, Lee pindah beneran ke LAPD full-time. Dalam film, kan dia cuma jadi detektif tamu sebentar waktu buat bantu selidikin penculikan Soo Yung.
Nah, keunikannya Lee dalam film tuh karena setia banget sama kepolisian Hong Kong dan melindungi Konsul Han. Tapi di pertunjukan, harus ada penyesuaian biar ceritanya bisa berkembang. Makanya, Lee stay di LAPD, gak bisa lagi balik-balik ke Hong Kong kalo kasus pertama udah selesai. Itu jalan ceritanya yang harus ditempuh biar makin seru.
2. Lee dan Carter tetap kerja sama untuk mencari artefak yang dicuri tapi tidak ada Konsul Han

Biar film dan pertunjukannya sukses, pasti ada alasan khusus kenapa Lee mesti mendarat di LA. Jadi, dalam film, Lee dateng ke LA buat selidik penculikan Soo Yung dan bantu ambil artefak Tiongkok yang dicolong sama Juntao. Disitu, dia terpaksa berduet sama Carter, karena enggak ada opsi lain.
Akan tetapi dalam series ceritanya dibalikin. Lee dikirim buat ambil patung terakota yang dicuri dari pesawat kargo menuju LA. Buat menjalankan LA yang ribet, dia berpasangan sama Carter buat bantuin nyari petunjuk yang dibutuhin. Jadi, meski alurnya sedikit beda, esensinya tetep sama, yakni Lee dan Carter beraksi di LA untuk misi seru mereka.
Kemudian tentang alur cerita utama filmnya itu tentang penculikan Soo Yung, putri Konsul Han, yang minta tebusan. Lee, yang jadi pengawal pribadi Konsul Han dan deket banget sama Soo Yung, langsung cabut ke pesawat buat bantuin nyelamatin dia. Semua ini terkait sama rencana Juntao buat curi artefak Tiongkok.
Bedanya di series, dua karakter penting ini dihapus total. Lee cuma ke LA buat urusin patung terakota yang hilang, gak ada ikatan pribadi lebih dalam kayak di film. Soo Yung tetep jadi faktor risiko, yang bisa bikin respons emosional dari Carter dan Lee lebih intens. Jadi, walau beda, pertunjukannya tetep punya kekhasan sendiri.
3. Ada tambahan drama soal kapten yang enggak ada di film

Ceritanya lucu banget nih, dalam film Rush Hour, ada hubungan kocak antara Carter sama kaptennya, Kapten William Diel. Kapten Diel kesel banget sama kelakuan acak-adut Carter dan sikapnya yang anti punya pasangan.
Pas FBI memanggil buat minta detektif yang nggak bawa peralatan cukup buat bantuin Lee, Kapten Diel malah manfaatin kesempatan itu buat ngejekin Carter. Tapi di series, Kapten William Diel jadi Kapten Lindsay Cole.
Dia tetep kesel sama tingkah laku Carter yang kacau, tapi bedanya, Kapten Cole punya ketertarikan yang lebih dalam sama Lee. Jadi, ada tambahan drama di sini yang gak ada di filmnya. Bikin penonton makin penasaran sama kelanjutan hubungan mereka.
4. Ayah Lee dan Carter dibuat beda di series

Salah satu alasan kenapa fans suka sama Lee dan Carter di film Rush Hour adalah karena cerita tentang ayah mereka. Lee dan Carter saling terbuka soal kematian ayah mereka yang terlibat di dunia polisi.
Ayah Carter legenda di LAPD tapi ditembak waktu penangkapan yang seharusnya simpel aja. Sementara ayah Lee juga terkenal di Hong Kong, tapi malah tewas waktu lagi bertugas.
Lee baru tahu alasan sebenernya pas di Rush Hour 2. Kehilangan ayah mereka beneran ngaruh besar buat karier Lee dan Carter di bidang penegakan hukum.
Sementara di series, fans sebenernya tidak pernah bener-bener tahu tentang orang tua Carter. Mereka baru ngeh di akhir kisah gimana orang tua Lee meninggal gara-gara kecelakaan mobil yang direkayasa. Yang jadi beda banget, Lee dalam acara itu mereka tidak bawa senjata.
Dia trauma abis melewati momen membunuh orang di tempat kerja, jadi tidak mau lagi memegang senjata sama sekali . Ini salah satu poin penting yang bikin karakter Lee di pertunjukan beda dari versi filmnya.
5. Series membuat adik Lee menjadi sepupu Carter

Nah, perbedaan terakhir, penonton sebenernya tidak pernah mengetahui dengan pasti apakah Lee punya keluarga lain yang masih hidup di filmnya, melainkan cuma diberitahu soal ayahnya. Cerita di series, mereka memutuskan bahwa Lee butuh keluarga, jadi mereka membuat cerita tentang adik perempuannya.
Awalnya, Lee pikir adiknya udah mati, tapi ternyata mereka ketemu lagi waktu dia kerja sama sama Carter dalam kasus terakota.
Dalam film, penonton dikenalin sama sepupu Carter bernama Luke. Carter nyamperin sang sepupu buat minta info karena Luke punya hubungan sama kegiatan kriminal. Tapi, kecuali satu adegan, penonton tidak pernah lagi melihat Luke.
Nah, dalam series, Luke diganti sama Gerald. Bedanya, Gerald jadi karakter pendukung utama yang ngebantu Carter pas dia lagi kesusahan atau butuh info. Fans juga tahu bahwa Gerald rela berkorban biar Carter bisa kabur dari polisi, demi masa depan yang lebih baik buat dia. Aspek ini jadi perbedaan yang cukup mencolok antara film sama pertunjukan.
Itulah beberapa perbedaan antara film dan series Rush Hour yang mungkin kamu belum ketahui. Buat yang belum nonton silahkan saksikan dulu keseruannya.
- AN
Memaknai untuk jadi bermakna
Artikel lain dari Ananda
Rekomendasi
Opinion28 Agt 2025Seolah-olah Mereka Paham Anarkis
Opinion08 Agt 2025Pak! Bendera One Piece Bukan Barang Menakutkan
Opinion01 Agt 2025Kala Indonesia Hampir Bangkrut di Tangan Soekarno
Ragam01 Agt 20256 Cara Ampuh Bikin Pasangan Luluh Ketika Sedang Emosi
Opinion15 Jul 2025Omong Kosong Pendidikan Gratis di Negeri Seribu Janji Manis
Opinion27 Feb 2025Perempuan: Tubuhku, Pakaianku, Adabku
Movie12 Feb 20256 Film Hot China Nuansa Jadul, Cocok Temani Kesendirian
Education13 Jan 2025Menilik Mesin Biodiesel Rancangan Mahasiswa Teknik Kimia Unpam: Keunggulan dan Cara Kerjanya
Opinion02 Jan 2025Orang-orang Goblok di Jalan
Opinion30 Des 20242025 Tiba, Masih Pentingkah Organisasi Bagi Mahasiswa?
