Jurnalistika
Loading...

KOREA

6 Tradisi dan Budaya Korea yang Menarik untuk Dipelajari

Tertarik mempelajari tradisi Korea? Simak lima di antaranya berikut

  • Alin Lestari

    07 Agt 2023 | 10:45 WIB

    Bagikan:

image
Potret perempuan mengenakan salah satu pakaian Korea, Hanbok. (Freepik)

Korea Selatan memiliki sejumlah budaya yang menarik untuk dipelajari dan sejak ribuan tahun lalu, masyarakat Korea telah melestarikan dan meneruskan tradisi-tradisi tersebut dari generasi ke generasi. Terdapat pula nilai-nilai moral, estetika, dan spiritual yang berharga, serta menunjukkan identitas unik dari masyarakat negara yang terkenal dengan musik K-Pop-nya itu.

Berikut telah dirangkum 8 tradisi dan budaya Korea Selatan yang menarik untuk dipelajari.

1. Hanbok

image
Pakaian Tradisional Korea Hanbok. (olivialazuardy.com)

Hanbok adalah pakaian tradisional Korea yang indah dan elegan. Terdiri dari jeogori (baju atas) dan chima (rok), hanbok mencerminkan keindahan alam dan budaya Korea. Warna-warna cerah dan pola-pola yang cantik membuatnya menjadi pakaian yang menarik untuk dipelajari dan dipahami lebih dalam.

Melansir dari The Culture Trip, Hanbok memiliki sejarah warna-warni seperti setiap pakaian . Dipakai setiap hari sampai sekitar satu abad yang lalu. Meski sudah lama, pakaian ini tetap menjadi .bagian penting dari budaya Korea , dengan orang-orang memakainya pada acara-acara khusus

2. Jeongjagwan

image
Jeongjagwan (Brooklyn Museum )

Jeongjagwan adalah Topi tradisional Korea dari Dinasti Joseon yang dikenakan oleh anggota kelas sarjana-pejabat (sadaebu) dengan pakaian informal sehari-hari. Dalam buku tentang ritual Sangbyeon Tonggo dari akhir Dinasti Joseon The Complete Writings Of The Cheng Brothers menyebutkan bahwa topi yang dikenalak oleh Cheng bersaudara memiliki tong tinggi dan cheom rendah dan diikat dengan tali.

3. Hanok

image
Rumah Tradisional Korea, Hanok. (Dekorruma.com)

Kalau penasaran dengan rumah tradisional Korea, kamu harus mempelajari tentang Hanok, rumah tradisional Korea yang terbuat dari kayu dan atap jerami. Desainnya didasarkan pada prinsip harmoni dengan alam dan lingkungan sekitar. Hanok mencerminkan nilai-nilai sosial dan spiritual dalam budaya Korea, serta menjadi bagian penting dari warisan arsitektur mereka.

Dari laman Seoul Hanok disebutkan, Kata hanok sebenarnya mencakup berbagai bangunan tradisional Korea yang memiliki bentuk dan tata letak yang sangat beragam menurut wilayah dan periode, dan banyak di antaranya asal-usulnya tidak didokumentasikan dengan jelas.

Hanok telah mengalami banyak perubahan sepanjang sejarahnya, dan terus berkembang sebagai akibat dari pengaruh budaya luar. Sejarawan telah menyajikan pandangan yang sangat berbeda tentang asal-usul dan perkembangan hanok, sehingga sulit untuk menguraikan definisi yang sederhana dan jelas.

4. Festival Lumpur

image
BORYEONG MUD FESTIVAL (Festival Lumpur) (radseason.com)

Festival yang dikenal sebagai Boryeong Mud Festival juga populer dengan sebutan Festival Lumpur. Acara ini telah berlangsung sejak tahun 1998 dan diselenggarakan selama dua minggu pada bulan Juli. Di Korea, masyarakat meyakini manfaat lumpur yang luar biasa bagi kesehatan kulit.

5. Jjimjilbang

image
Ilustrasi Jjimjilbang (Torntackies.com)

Mengutip dari Torntackies, Jjimjilbang adalah pemandian tradisional Korea tempat orang datang untuk menikmati kolam air panas dan dingin, sauna santai, area pijat, dan kamar tidur bersama. Budaya ini sudah dinikmati oleh semua orang Korea, baik itu tamasya keluarga, kencan malam untuk pasangan, sesi memanjakan teman, atau tamasya sosial untuk orang tua.

6. Pernikahan

image
Pernikahan Korea Selatan (koreajoongangdaily.joins.com)

Dalam budaya Korea, pernikahan mengikuti sistem patrilineal di mana peran pria memiliki peran penting dalam kesejahteraan keluarga. Tradisi pernikahan di Korea juga sangat menghormati kesetiaan, sehingga para janda muda biasanya tidak diizinkan untuk menikah lagi dan diharapkan untuk mengabdikan hidup mereka untuk orang tua suami mereka.


  • Alin Lestari

    Jangan pernah ragu dengan proses

Jurnalistika Community adalah platform terbuka untuk menulis. Semua konten sepenuhnya milik dan tanggung jawab kreator. Pelajari Selengkapnya.

Artikel lain dari Alin

    Kamu suka artikel dari penulis ini? Lihat lagi yang lainnya dari Alin Lestari

    Rekomendasi