Korea Selatan memiliki sejumlah budaya yang menarik untuk dipelajari dan sejak ribuan tahun lalu, masyarakat Korea telah melestarikan dan meneruskan tradisi-tradisi tersebut dari generasi ke generasi. Terdapat pula nilai-nilai moral, estetika, dan spiritual yang berharga, serta menunjukkan identitas unik dari masyarakat negara yang terkenal dengan musik K-Pop-nya itu.
Berikut telah dirangkum 8 tradisi dan budaya Korea Selatan yang menarik untuk dipelajari.
1. Hanbok

Hanbok adalah pakaian tradisional Korea yang indah dan elegan. Terdiri dari jeogori (baju atas) dan chima (rok), hanbok mencerminkan keindahan alam dan budaya Korea. Warna-warna cerah dan pola-pola yang cantik membuatnya menjadi pakaian yang menarik untuk dipelajari dan dipahami lebih dalam.
Melansir dari The Culture Trip, Hanbok memiliki sejarah warna-warni seperti setiap pakaian . Dipakai setiap hari sampai sekitar satu abad yang lalu. Meski sudah lama, pakaian ini tetap menjadi .bagian penting dari budaya Korea , dengan orang-orang memakainya pada acara-acara khusus
2. Jeongjagwan

Jeongjagwan adalah Topi tradisional Korea dari Dinasti Joseon yang dikenakan oleh anggota kelas sarjana-pejabat (sadaebu) dengan pakaian informal sehari-hari. Dalam buku tentang ritual Sangbyeon Tonggo dari akhir Dinasti Joseon The Complete Writings Of The Cheng Brothers menyebutkan bahwa topi yang dikenalak oleh Cheng bersaudara memiliki tong tinggi dan cheom rendah dan diikat dengan tali.
3. Hanok

Kalau penasaran dengan rumah tradisional Korea, kamu harus mempelajari tentang Hanok, rumah tradisional Korea yang terbuat dari kayu dan atap jerami. Desainnya didasarkan pada prinsip harmoni dengan alam dan lingkungan sekitar. Hanok mencerminkan nilai-nilai sosial dan spiritual dalam budaya Korea, serta menjadi bagian penting dari warisan arsitektur mereka.
Dari laman Seoul Hanok disebutkan, Kata hanok sebenarnya mencakup berbagai bangunan tradisional Korea yang memiliki bentuk dan tata letak yang sangat beragam menurut wilayah dan periode, dan banyak di antaranya asal-usulnya tidak didokumentasikan dengan jelas.
Hanok telah mengalami banyak perubahan sepanjang sejarahnya, dan terus berkembang sebagai akibat dari pengaruh budaya luar. Sejarawan telah menyajikan pandangan yang sangat berbeda tentang asal-usul dan perkembangan hanok, sehingga sulit untuk menguraikan definisi yang sederhana dan jelas.
4. Festival Lumpur

Festival yang dikenal sebagai Boryeong Mud Festival juga populer dengan sebutan Festival Lumpur. Acara ini telah berlangsung sejak tahun 1998 dan diselenggarakan selama dua minggu pada bulan Juli. Di Korea, masyarakat meyakini manfaat lumpur yang luar biasa bagi kesehatan kulit.
5. Jjimjilbang

Mengutip dari Torntackies, Jjimjilbang adalah pemandian tradisional Korea tempat orang datang untuk menikmati kolam air panas dan dingin, sauna santai, area pijat, dan kamar tidur bersama. Budaya ini sudah dinikmati oleh semua orang Korea, baik itu tamasya keluarga, kencan malam untuk pasangan, sesi memanjakan teman, atau tamasya sosial untuk orang tua.
6. Pernikahan

Dalam budaya Korea, pernikahan mengikuti sistem patrilineal di mana peran pria memiliki peran penting dalam kesejahteraan keluarga. Tradisi pernikahan di Korea juga sangat menghormati kesetiaan, sehingga para janda muda biasanya tidak diizinkan untuk menikah lagi dan diharapkan untuk mengabdikan hidup mereka untuk orang tua suami mereka.
- AL
Jangan pernah ragu dengan proses
Rekomendasi
Opinion28 Agt 2025Seolah-olah Mereka Paham Anarkis
Opinion08 Agt 2025Pak! Bendera One Piece Bukan Barang Menakutkan
Opinion01 Agt 2025Kala Indonesia Hampir Bangkrut di Tangan Soekarno
Ragam01 Agt 20256 Cara Ampuh Bikin Pasangan Luluh Ketika Sedang Emosi
Opinion15 Jul 2025Omong Kosong Pendidikan Gratis di Negeri Seribu Janji Manis
Opinion27 Feb 2025Perempuan: Tubuhku, Pakaianku, Adabku
Movie12 Feb 20256 Film Hot China Nuansa Jadul, Cocok Temani Kesendirian
Education13 Jan 2025Menilik Mesin Biodiesel Rancangan Mahasiswa Teknik Kimia Unpam: Keunggulan dan Cara Kerjanya
Opinion02 Jan 2025Orang-orang Goblok di Jalan
Opinion30 Des 20242025 Tiba, Masih Pentingkah Organisasi Bagi Mahasiswa?
