Jurnalistika
Loading...

HEALTH

Mengenal Tanda dan Penyebab Xanthophobia: Ketakutan Berlebih pada Warna Kuning

Saat seseorang memiliki ketakutan berlebihan pada warna kuning, maka ia harus mengenal Xanthophobia, termasuk tanda dan penyebabnya.

  • Aldiansyah Sikumbang

    23 Apr 2024 | 03:15 WIB

    Bagikan:

image
Ilustrasi seseorang mengidap xanthophobia. (Pexels/Karolina Grabowska)

Pernahkah memiliki ketakutan berlebihan pada warna kuning? Misalnya saat melihat cat dinding rumah warna kuning, muncul perasaan tidak nyaman dan ingin segera pergi dari tempat tersebut.

Contoh lain, ketika sedang diperjalanan kamu melihat warna kuning lalu membuat kehilangan fokus dalam mengendari. Jika pernahh merasakan hal tersebut, kemungkinan kamu mengidap Xanthophobia.

Apa itu Xanthophobia? Seperti apa tanda dan apa penyebabnya? Simak ulasannya berikut.

1. Pengertian Xanthophobia

image
Ilustrasi wanita dengan warna kuning. (Pixabay/merlinlightpainting)

Xanthophobia adalah ketakutan ekstrem dan berkelanjutan terhadap warna kuning. Dilansir dari Verywellmind, secara bahasa xanthophobia terdiri dari dua kata.

Pertama adalah "xanth" berasal dari bahasa Yunani yang berarti kuning. Kedua "phobia atau fobia" menunjukkan ketakutan yang tak terkendali.

Secara umum, fobia warna seperti xanthophobia dianggap langka meskipun tidak jelas seberapa sering terjadi. Jenis ketakutan ini termasuk dalam kategori kromofobia yang biasanya diaami seseorang ketakutan terhadap warna tertentu.

Fobia spesifik, termasuk xanthophobia, merupakan kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan yang intens terhadap objek, aktivitas, atau situasi tertentu. Meskipun fobia-fobia seperti ketakutan terhadap anjing, kegelapan, atau ketinggian lebih umum, xanthophobia tetap menjadi salah satu bentuk fobia yang dihadapi oleh sebagian kecil populasi.

Para peneliti di Amerika memperkirakan bahwa sekitar 5 persen hingga 10 persen dari populasi negara tersebut hidup dengan fobia spesifik, termasuk xanthophobia. Makanya, tetap penting untuk mengenalnya agar mengetahui dan juga menjadi penambah wawasan.

2. Penyebab paling umum orang mengalami Xanthophobia

image
Ilustrasi takut. (Pexels/Ron Lach)

Meskipun para ahli belum sepenuhnya memahami penyebab yang mendasari perkembangan xanthophobia, kemungkinan besar terdapat kombinasi faktor yang berperan.

Faktor genetik bisa saja menjadi salah satunya. Karena mereka mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan fobia tertentu, termasuk xanthophobia.

Selain itu, pengalaman keluarga juga dapat memengaruhi.  Meningat lingkungan keluarga sangat berperan dalam membentuk respons dan kecenderungan seseorang terhadap ketakutan dan kecemasan.

Lalu bisa juga disebabkan oleh trauma yang melibatkan warna tertentu sebagai pemicu utama dalam perkembangan fobia terhadap warna tersebut.

Menurut Judith Joseph, MD, seorang psikiater dan Ketua The Women in Medicine Initiative untuk Universitas Columbia, peristiwa traumatis yang terkait dengan warna tertentu dapat memicu respons emosional yang mendalam.

Sebagai contoh, jika seseorang mengalami serangan di ruangan dengan cat biru muda, warna biru muda tersebut dapat menjadi pemicu yang memicu rasa takut atau kecemasan.

Begitu juga dengan pengalaman trauma yang melibatkan warna kuning. Seperti tertabrak oleh mobil berwarna kuning, dapat menyebabkan respons trauma yang melibatkan perasaan takut atau kecemasan yang kuat.

 

3. Beberapa Tanda Xanthophobia

image
Ilustrasi warna kuning. (Pixabay/masbay02)

Jika seseorang merasa perlu menghindari warna tertentu dengan cara apa pun. Lalu mengalami ketakutan yang sangat besar saat memikirkan warna tersebut, kemungkinan besar kamu menderita xanthophobia.

Fobia seperti ini biasanya didiagnosis ketika seseorang mengalami ketakutan spesifik yang berkelanjutan selama enam bulan atau lebih. Ketakutan, kecemasan, atau upaya penghindaran yang terkait warna hingga menyebabkan tekanan dan gangguan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut beberapa tanda dan gejala xanthophobia:

  • Munculnya rasa takut, ketidaknyamanan, dan kecemasan secara langsung saat melihat warna kuning.
  • Menghindari situasi di mana Anda mungkin terpapar dengan warna kuning.
  • Serangan panik yang dipicu oleh paparan warna kuning.
  • Gejala fisik kecemasan seperti sakit perut, sakit kepala, mual, detak jantung berdebar kencang, keringat berlebih, tangan lembap, dan kesulitan bernapas yang terkait dengan fobia.
  • Masalah sosial, kesulitan di tempat kerja, atau hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang disebabkan oleh ketakutan terhadap warna kuning.
  • Potensi untuk mengalami agorafobia, yaitu ketakutan untuk meninggalkan rumah atau tempat aman, karena kemungkinan bertemu dengan objek atau situasi yang berwarna kuning.

4. Langkah pengobatan yang bisa dilakukan

image
Ilustrasi melakukan terapi. (Pixabay/jarmon_88)

Menjalani kehidupan dengan fobia seperti xanthophobia bisa menjadi tantangan yang besar dan menyusahkan. Mungkin bisa membuat merasa malu dengan perasaan dan enggan untuk berbagi ketakutan ekstrem Anda dengan orang lain.

Fobia tersebut bisa membuat merasa terkekang dan membatasi hidup. Bisa juga membuat merasa frustasi dan bingung tentang bagaimana cara mengatasinya.

Bebeberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan adalah seperti manerapkan gaya hidup sehat dengan fobia ini. Seperti praktik menghilangkan stres berlebih dan sejeninya.

Selain itu, bisa juga mencoba untuk mengikuti terapi agar pikiran lebih tenang. Namun, yang paling penting adalah jangan membiarkannya tanpa membicarakan kepada orang terdekat.

Apabil sudah tidak nyaman, sebaiknya lakukan langkah pengobatan. Atau mungkin konsultasikan terlebih dahulu kepada seorang profesional.

 

Sumber: Verywellmind.com