Jurnalistika
Loading...

HEALTH

8 Jenis Penyakit Kronis Paling Sering Dialami di Masa Tua, Waspada Sejak Muda

Gaya hidup di masa muda sangat mempengaruhi kesehatan di masa tua, jangan sampai mengalami penyakit ini.

  • Aldiansyah Sikumbang

    21 Mei 2024 | 09:55 WIB

    Bagikan:

image
Ilustrasi orang lanjut usia berjalan menggunakan tongkat. (Pixabay/icsilviu)

Saat masa muda, perlu merawat diri dengan baik mulai dari gaya hidup maupun pola makan, supaya ketika lanjut usia bisa mencegah diri dari mengalami penyakit kronis yang umum dialami di masa tua. Memang tidak semudah berujar, namun jika diniatkan dan mengetahui penyakit yang menanti pasti bisa.

Beberapa orang mungkin mengabaikan gaya hidup ketika masih muda karena belum pernah mendapatkan informasi mengenai penyakit yang paling sering dialami di masa tua. Sebagian lagi mungkin karena terlalu sibuk dalam urusan kehidupan sehingga lupa merawat diri, dan kelompok terakhir bisa jadi karena malas.

Mungkin setelah mengetahui beberapa penyakit kronis paling sering dialami di masa tua berikut bisa membuat seseorang menjaga kesehatan lebih baik di kala muda, apa saja itu? Berikut telah dirangkum dari situs National Councing on Aging dan PSRI Hospital.

1. Penyakit ginjal jangka panjang (CKD)

image
Ilustrasi dokter memeriksa ginjal. (Pixabay/Mohamed_hassan)

Penyakit ginjal kronis (CKD) umum dialami oleh mereka yang telah berusia lanjut. Penyakit ini ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara bertahap seiring waktu.

Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup serta dapat mengarah pada komplikasi serius seperti penyakit jantung dan gagal ginjal. Jika terjadi maka kerap kali memerlukan perawatan intensif, termasuk rawat inap di rumah sakit untuk transplantasi ginjal.

2. Penyakit jantung iskemik atau penyakit jantung koroner

image
Ilustrasi serangan jantung. (Pixabay/Tumisu)

Menurut National Councing on Aging Sekitar 29 persen orang lanjut usia mengalami penyakit jantung iskemik, yang disebabkan oleh penumpukan plak yang mempersempit arteri menuju jantung. Kondisi ini mengurangi aliran darah kaya oksigen ke jantung, meningkatkan risiko komplikasi serius seperti pembekuan darah, angina, atau serangan jantung.

Cara pencegahannya bisa dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh trans, kontrol asupan garam dan gula, tidur yang cukup, dan kelola stres.

3. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

image
Ilustrasi memeriksa tekanan darah. (Pixabay/McRonny)

Hipertensi adalah masalah umum yang melibatkan pengaturan aliran darah oleh jantung dan resistensi arteri terhadapnya. Ketika jantung memompa darah lebih banyak dan arteri menyempit, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat terjadi.

Bahaya hipertensi tidak hanya terletak pada fakta bahwa kondisi ini sering tidak menunjukkan gejala yang jelas, tetapi juga karena dapat menyebabkan komplikasi serius lainnya, seperti stroke dan serangan jantung.

4. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

image
Ilustrasi paru-paru. (Pixabay/Eksavang)

PPOK terdiri dari dua penyakit utama yaitu emfisema dan bronkitis kronis. Selain menyulitkan pernapasan, PPOK sering kali menyebabkan sensasi sesak di dada, batuk, dan kesulitan bernapas.

Untuk mencegah atau mengurangi perkembangan PPOK, langkah terbaik adalah berhenti atau menghindari merokok. Selain itu, menjauhi debu, bau kimia, dan asap rokok juga dapat membantu mencegah iritasi pada paru-paru.

Bagi mereka yang sudah menderita PPOK, penting untuk mematuhi pengobatan yang diresepkan oleh dokter, mendapatkan vaksin flu dan pneumonia sesuai anjuran dokter. Serta menjaga tingkat aktivitas fisik yang sesuai.

5. Demensia dan Penyakit Alzheimer

image
Ilustrasi alzheimer. (Pixabay/Mohamed_hassan)

Penyakit selanjutnya ini pasti sering terdengar, Alzheimer merupakan salah satu contoh demensia yang mengakibatkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari karena kehilangan ingatan dan kesulitan dalam berpikir atau memecahkan masalah. Demensia disebabkan oleh perubahan terkait usia pada otak, yang bukanlah hal yang umum terjadi selama proses penuaan.

Faktor-faktor seperti usia, riwayat keluarga, dan genetika memiliki peran utama dalam risiko terkena penyakit kronis seperti demensia, dan sering memiliki sedikit kendali atas faktor-faktor tersebut.

Meskipun demikian, penelitian menunjukkan bahwa mengadopsi perilaku tertentu dalam gaya hidup dapat membantu menunda atau bahkan mencegah perkembangan penyakit tersebut.

6. Mengalami peningkatan kolesterol tinggi

image
Ilustrasi alat cek klostrol glukosa. (Pixabay/liberatori)

Penyakit Kronis berikutnya ini terjadi ketika tubuh memiliki kadar lemak berbahaya yang berlebihan (juga dikenal sebagai lipid), menyebabkan pengerasan arteri. Hal ini dapat mengakibatkan penyakit jantung karena penyumbatan arteri.

Dalam upaya mencegah atau mengendalikan kolesterol tinggi, terdapat beberapa faktor gaya hidup yang dapat diatur. Antara lain menghindari merokok dan mengurangi konsumsi alkohol dalam jumlah besar, berolahraga secara teratur setiap hari, dan sering-sering memeriksa kesehatan.

7. Obesitas

image
Ilustrasi obesitas. (Pixabay/Tumisu)

Diabetes adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh mengalami resistensi terhadap insulin atau tidak memproduksi cukup insulin. Insulin berperan penting dalam mengubah makanan menjadi energi dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh.

Jika proses tersebut terganggu, maka kadar gula darah dapat meningkat, menyebabkan risiko terjadinya komplikasi seperti penyakit ginjal, penyakit jantung, atau bahkan kebutaan. Risiko terkena diabetes umumnya meningkat setelah usia 45 tahun

8. Radang Sendi

Sudah menjadi pemandangan umum bahwa radang sendie menjadi kesehatan yang paling sering dialami oleh orang lanjut usia. Peradangan kronis dan ketidaknyamanan sendi merupakan gejala umum dari penyakit radang sendi.

Ada dua bentuk utama penyakit ini, yaitu osteoartritis dan artritis reumatoid. Osteoartritis, yang lebih umum, terjadi akibat keausan normal pada sendi. Sementara itu, rheumatoid arthritis adalah kondisi peradangan yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan sendi.

Semua penyakit kronis yang paling sering dialami oleh orang lanjut usia di masa tua tersebut memiliki cara pencegahannya masing-masing. Namun, hal terpenting adalah menjaga pola kesehatan atau gaya hidup sejak masih muda.

 

Sumber :ncoa.org dan psrihospital.com


  • Aldiansyah Sikumbang

    Masih belajar, terus belajar, dan tak henti belajar.

Jurnalistika Community adalah platform terbuka untuk menulis. Semua konten sepenuhnya milik dan tanggung jawab kreator. Pelajari Selengkapnya.

Artikel lain dari Aldiansyah

    Kamu suka artikel dari penulis ini? Lihat lagi yang lainnya dari Aldiansyah Sikumbang

    Rekomendasi