Bagi siapa saja yang pernah merasakan ketakutan atau perasaan tidak nyaman ketika melihat warna tertentu, kemungkinan dia telah mengidap salah satu sindrom dalam kategori Chromophobia. Sudah pernah mendengar istilah tersebut?
Chromophobia adalah ketakutan atau kecenderungan untuk menghindari warna-warna tertentu. Orang yang mengalami chromophobia mungkin merasa cemas, takut, atau tidak nyaman ketika terpapar dengan warna-warna tertentu.
Tidak cuma hanya pada satu warna, tetapi secara umum. Chromophobia dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang, memengaruhi cara mereka berpakaian, dekorasi rumah, atau bahkan membatasi kegiatan sosial mereka.
Seperti halnya dengan fobia lainnya, chromophobia dapat diatasi melalui terapi dan pengelolaan kecemasan yang sesuai.
Berikut beberapa jenis dari Chromophobia yang perlu diketahui. Simak apakah kamu juga merasakan salah satunya!
1. Kastanophobia (Cokelat)

Kastanophobia berasal dari bahasa Yunani "kastanos" yang berarti cokelat. Phobia ini merupakan ketakutan terhadap warna cokelat.
Pemicu ketakutan bisa beragam, mulai dari diserang oleh hewan berbulu cokelat hingga makan atau mencium bau kotoran sendiri. Meskipun warna cokelat umum, menghindarinya sulit.
Penderita mungkin tidak panik saat melihat hal-hal menyenangkan seperti kayu, tetapi panik saat mengeluarkan kotoran atau berjalan di lumpur. Penderita ringan mungkin hanya menghindari makanan berwarna cokelat seperti kopi, cokelat, daging, dan kacang.
2. Leukophobia (Putih)

Jika pernah merasakan takut pada warna putih, mungkin kamu sedang menderita Leukophobi. Leukophobia adalah ketakutan yang berlebihan dan irasional terhadap warna putih.
Asal kata berasal dari bahasa Yunani, di mana "leuko" berarti putih dan "phobia" berarti takut. Beberapa orang yang mengalami leukophobia bisa merasa panik dan cemas secara berlebihan hanya dengan memikirkan atau membayangkan warna putih.
3. Glaucophobia (Abu-abu)

4. Melanophobia (Hitam)

Penderita melanophobia menghindari hal-hal yang berwarna hitam atau sangat gelap. Bertemu atau bahkan memikirkan warna tersebut dapat menyebabkan kecemasan.
Apalagi warna hitam sangat umum, penderita mungkin kesulitan menghindari melihat warna hitam. Seringkali menyebabkan kecemasan yang tidak terkendali ketika ada sedikit hitam di sekitar.
Hal ini membuat kehidupan menjadi lebih menantang, yang berarti mereka membutuhkan bantuan khusus di sekolah untuk pengobatan.
5. Porphyrophobia (Ungu)

Seperti halnya semua fobia lainnya, termasuk semua fobia warna. Penyebab asli porphyrophobia dapat ditelusuri kembali ke pengalaman traumatis yang melibatkan warna ungu di masa lalu.
Meskipun ungu adalah warna simbolis kebangsawanan, orang dapat menderita fobia ungu dengan cukup mudah karena pengalaman traumatis yang tidak umum terjadi dengan warna tersebut.
Sebagai contoh, tertimpa oleh mobil ungu, yang mengakibatkan konsekuensi serius.
6. Erythrophobia (Merah)

7. Prasinophobia (Hijau)

Orang yang menderita prasinophobia akan menghindari melihat atau bertemu dengan rumput, pohon, dan hal-hal lain yang berwarna hijau.
Mereka akan menghindari makan makanan berwarna hijau seperti kacang polong, acar, asparagus, brokoli, jeruk nipis, paprika hijau, dan selada.
Orang-orang mungkin harus mendapat pendidikan di rumah dan memiliki pelayan yang membantu mereka mendapatkan apa yang merek
8. Cyanophobia (Biru Tua)

Orang yang menderita cyanophobia mungkin sering mengalami kepanikan karena sulit bagi mereka untuk menghindari warna biru tua. Karena biru sering terlihat pada benda-benda sehari-hari, meskipun biru jarang terlihat di alam selain langit dan badan air.
Penderita cyanophobia tidak akan memiliki apa pun yang berwarna biru, seperti celana jeans. Penderita yang sangat parah mungkin mengalami kepanikan dengan sangat keras sehingga menyebabkan luka.
9. Chrysophobia (Oranye)

Ketakutan ini sering muncul akibat pengalaman negatif yang melibatkan warna oranye, seperti tumpahan jus jeruk ke laptop mereka. Penderita akan menghindari melihat hal-hal yang berwarna oranye, jika tidak, mereka mungkin akan panik.
Kebanyakan orang yang menderita chrysophobia akan menghindari terpapar cahaya buatan. Sehingga mereka cenderung tidur sepanjang waktu ketika matahari terbenam, sambil menghindari melihat matahari terbit atau terbenam.
10. Xanthophobia (Kuning)

Orang yang menderita xanthophobia mungkin merasa cemas atau panik saat terpapar dengan warna kuning atau objek yang berwarna kuning.
Sesuai dengan sifatnya yang irasional, xanthophobia dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang, terutama jika warna kuning cukup umum di sekitarnya.
- AS
Masih belajar, terus belajar, dan tak henti belajar.
Artikel lain dari Aldiansyah
Rekomendasi
Opinion28 Agt 2025Seolah-olah Mereka Paham Anarkis
Opinion08 Agt 2025Pak! Bendera One Piece Bukan Barang Menakutkan
Opinion01 Agt 2025Kala Indonesia Hampir Bangkrut di Tangan Soekarno
Ragam01 Agt 20256 Cara Ampuh Bikin Pasangan Luluh Ketika Sedang Emosi
Opinion15 Jul 2025Omong Kosong Pendidikan Gratis di Negeri Seribu Janji Manis
Opinion27 Feb 2025Perempuan: Tubuhku, Pakaianku, Adabku
Movie12 Feb 20256 Film Hot China Nuansa Jadul, Cocok Temani Kesendirian
Education13 Jan 2025Menilik Mesin Biodiesel Rancangan Mahasiswa Teknik Kimia Unpam: Keunggulan dan Cara Kerjanya
Opinion02 Jan 2025Orang-orang Goblok di Jalan
Opinion30 Des 20242025 Tiba, Masih Pentingkah Organisasi Bagi Mahasiswa?
