Jurnalistika
Loading...

FOOD

Mengenal Kangkung: Sejarah, Manfaat, dan Budidayanya

Artikel ini menjabarkan tentang kangkung berikut juga dengan budidayanya

  • null null

    13 Jul 2023 | 09:13 WIB

    Bagikan:

image
Kangkung (dokumentasi pribadi)

Apakah kamu suka kangkung? tapi, apakah kamu sudah benar-benar kenal dengan tanaman unik ini? jika belum, yuk kita kenalan dulu dengan tanaman kangkung! apa sebenarnya kangkung itu dan bagaimana proses budidayanya? yuk kita simak!

1. Apa itu Kangkung?

Kangkung adalah satu dari beberapa jenis tanaman sayur yang populer di kawasan Asia Tenggara. Kangkung juga dikenal sebagai Water Spinach, Swamp Cabbage, dan Water Convovulus.

Kangkung dapat tumbuh di iklim yang cukup beragam, tetapi tetap memerlukan kelembapan yang tinggi untuk pertumbuhan yang optimal. Di alam liar, tanaman ini tergolong cukup invasif, oleh karenanya di beberapa dataran Eropa tanaman ini dilarang tumbuh, karena dapat mengancam spesies tanaman lokal di sana.

Kangkung berbunga dengan warna yang cukup beragam, mulai dari putih sampai merah muda, begitu juga dengan warna batangnya dari hijau hingga ungu. Daun kangkung mengandung protein, vitamin A, zat besi, dan kalsium, yang bagus untuk kita konsumsi setiap hari.

Kangkung sejak lama sudah menjadi bahan komoditas masakan yang sangat populer. khususnya di dataran Cina, seperti: suan rong chao kongxin cai (kangkung cah terasi), kongxin cai tang (sop kangkung), longxia jiang chao kongxin cai (kangkung goreng belacan), dan lain-lain. 

Di Indonesia sendiri, kangkung juga diolah menjadi beberapa hidangan kuliner, diantaranya: plecing kangkung, gado-gado, tumis kangkung, dan masih banyak lagi. 

bagaimana proses penyebaran kangkung? berikut ini adalah sejarah singkat penyebaran kangkung, yuk kita simak!

2. Sejarah Penyebaran Kangkung

Kangkung adalah tanaman sayuran yang berasal dari dataran tropis dan subtropis di Asia Tenggara. Dilansir dari laman Pertanian, tanaman yang diberi julukan the morning glory berasal dari India sekitar 500 SM. Kemudian menjadi bagian dari masakan budaya dan tersebar ke Indonesia, Malaysia, Thailand, hingga Tiongkok. Kangkung juga bisa dijadikan sebagai bahan makanan dan bahan obat tradisional di India, Cina, dan Mesir sejak ribuan tahun lalu. Seiring berjalannya waktu, kangkung menyebar ke berbagai ke berbagai daerah lewat jalur perdagangan dan migrasi manusia dan menjadi populer.

Hal ini juga tak lepas dari sifat kangkung yang invasif, sehingga di beberapa dataran Eropa menggolongkan kangkung sebagai tanaman yang dilarang tumbuh di sana, agar spesies tanaman asli dapat terlindungi. Maka tak heran, kangkung dapat dengan mudah ditemui di berbagai pasar maupun di alam liar sekalipun.

Penyebaran kangkung yang meluas tak lepas kaitannya dengan kandungan yang terdapat pada kangkung, berikut ini adalah beberapa kandungan dan manfaat kangkung yang perlu kamu ketahui!

 

3. Kandungan dan Manfaat Kangkung

Kangkung juga memiliki sejumlah manfaat di dalamnya, berikut ini adalah beberapa manfaat kangkung:

  1. Sumber Nutrisi: Di dalam kangkung terdapat banyak sekali nutrisi penting seperti serat, vitamin (A, C, E, dan, K), zat besi, kalsium, kalium, magnesium, dan fosfor.
  2. Kaya Serat: Kangkung juga berfungsi untuk menjaga pencernaan agar tetap sehat, menguragi resiko kanker usus, dan penyakit jantung.
  3. Antioksidan: Kangkung juga terdapat senyawa antioksidan seperti beta-karoten, vitamin C dan vitamin E. Antioksidan mampu untuk melawan radikal bebas dalam tubuh, melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, dan mendukung kesehatan jantung, kulit, dan dan sistem kekebalan tubuh.
  4. Menjaga Kesehatan Mata: Kangkung mengandung vitamin A yang dapat menjaga kesehatan mata, sedangkan lutein dapat menjaga mata dari paparan sinar UV
  5. Menjaga Kesehatan Tulang: Kangkung mengandung kalsium, fosfor, dan magnesium. hal ini dapat menutrisi tulang dan mengurangi resiko terserang osteoporosis.

4. Tata Cara Budidaya Kangkung

1. Pemilihan Lahan dan Wadah

Pilihlah lahan yang memiliki akses air yang cukup, seperti sumur dan irigasi. jika kamu menggunakan wadah seperti bak, drum, atau paralon, maka pastikan wadah itu bersih dari segala bahan kimia. Hal ini bisa berakibat kerusakan pada tanaman.

2. Penyemaian

Pilihlah biji kangkung yang sehat, kemudian biji-biji yang sudah dipilih kita rendam selama beberapa jam sebelum proses penanaman. Setelah itu, taburkan biji-biji kangkung di permukaan lahan atau media tanam secara merata. Pastikan wadah tersebut terisi dengan air yang cukup agar biji kangkung dapat berkecambah dengan baik.

3. Penanaman

Setelah biji kangkung berkecambah, tanamlah bibit ke dalam tanah dengan jarak 10-15 cm antara satu dengan yang lain. Pastikan akar bibit terbenam dengan baik tidak terlihat di permukaan.

4. Penyiraman dan Pemupukan

Tanaman kangkung memerlukan kelembapan yang cukup, maka penyiraman tanaman perlu dilakukan secara berkala untuk menjaga kelembapan tanaman. Jangan lupa, gunakanlah pupuk organik atau pupuk buatan secara berkala untuk memberikan nutrisi pada tanaman.

5. Pengendalian Hama

Perhatikan pertumbuhan tanaman secara berkala. Jika terdapat daun yang menguning, bisa dipastikan tanaman kangkung terkena serangan hama, seperti: ulat, belalang, dan kutu. Maka, segera lakukan pengendalian hama dengan menggunakan insektisida organik.

6. Panen

Setelah 3-4 minggu dari proses penanaman awal, tanaman kangkung sudah bisa dipanen. Pemanenan ini bisa dilakukan dengan memotong daun-daun muda menggunakan pisau atau gunting. Proses ini dilakukan secara bertahap, mulai dari bagian luar tanaman hingga ke dalam bagian tanaman.

7. Perbanyak Bibit

Agar budidaya kangkung dapat berkelanjutan, maka lakukanlah perbanyakan bibit dengan cara meyetek daun-daun tua kangkung. Setelah itu, lakukanlah proses penanaman ulang seperti proses awal penanaman kangkung.