Jurnalistika
Loading...

FOOD

Mengenal Bika Ambon yang Bukan Makanan Khas dari Ambon

Namanya bika ambon, tetapi ternyata bukan makanan khas dari Ambon, kok bisa gitu? Yuk kenali lebih jauh!

  • Eka Aprilia

    17 Apr 2024 | 09:55 WIB

    Bagikan:

image
Tampilan Bika Ambon disajikan di atas duan pisang. (sasa.co.id)

Kamu pasti pernah mendengar kue Bika Ambon dijadikan bahan lelucon saat sedang nongkrong atau menontonnya di tayangan tertentu. Biasanya disebutkan kalau makanan Ambon yang bukan dari Ambon adalah Bika Ambon.

Memang benar loh! Kue Bika Ambon bukan makanan khas dari Ambon, melainkan dari Medan. Sangat berbeda jauh kan? Karena Medan ada di bagian barat Indonesia, sedangkan Ambon di daerah timur Indonesia yaitu Maluku.

Penasaran kenapa bisa namanya Bika Ambon? Yuk mari kenali lebih dekat dalam ulasan berikut.

1. Mengenal Bika Ambon: Kue Khas Sumatera Utara dengan Tekstur Lembut Berwana Kuning Kecoklatan

image
Bika ambon dipotong-potong di atas piri (pemkomedan.go.id)

Sebelum lanjut mengenal asal usul makanan ini, ketahui dulu apa itu Bika Ambon? Kue Bika Ambon adalah sejenis kue tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Medan, Sumatra Utara.

Kue ini terkenal dengan tekstur yang berongga, manis, dan beraroma wangi karena menggunakan bahan utama seperti tepung terigu, santan, telur, dan gula.

Proses fermentasi menggunakan ragi membuat kue ini memiliki tekstur yang lembut namun berlubang-lubang, mirip dengan sarang lebah.

Bika Ambon biasanya memiliki warna kuning kecoklatan dan sering dihidangkan sebagai camilan atau oleh-oleh khas dari Sumatra Utara.

Sekarang kue Bika Ambon sudah ada dijual di beberapa daerah selain di Medan, tetapi untuk mendapatkan rasa otentik dan racikan tangan masyarakat asalnya tentu harus tetap ke Medan.

2. Asal Usul Bika Ambon: Mengambil Nama dari Bahasa Melayu

image
Tampilan Bika Ambon kuning kecoklatan (cookpad.com/yuna)

Berdasarkan sejarahnya seperti dikutip dari situs resmi pemkomedan.go.id Kue Bika Ambon memiliki nama yang diambil dari inspirasi kata 'bika' merupakan hasil modifikasi dari kue tradisional Melayu yang dikenal sebagai bingka.

Awalnya, kue ini dijual di Jalan Majapahit di kota Medan pada tahun 1980-an. Proses modifikasi melibatkan penambahan nira atau tuak enau sebagai bahan pengembang, menciptakan tekstur yang khas dan kenyal.

Pada masa lalu, di era 1970-an, kue ini disantap bersama es krim, menambah sensasi nikmatnya. Menariknya, istilah 'bika' dan 'bingka' diyakini pertama kali diperkenalkan oleh orang Portugis, yang awalnya merujuk pada kue yang terbuat dari tepung beras.

Namun, di balik cerita asal-usul yang menarik itu, masih ada beragam cerita sejarah yang menceritakan tentang keberadaan kue Bika Ambon di tanah Medan, menambahkan lapisan kekayaan budaya dalam setiap gigitannya.

3. Versi Lain Sejarah Kue Bika Ambon, Nilai yang Patut Dipertahankan

image
Bika Ambon berbentuk bulat (tripelaketoba.com)

Nah, ada juga nih versi lain dari sejarah Bika Ambon. Ada kisah menarik yang mengaitkan asal usul Bika Ambon dengan sebuah daerah bernama Amplas, yang terbagi menjadi wilayah barat dan timur.

Wilayah timur, dikenal sebagai 'kebon' terdapat perumahan buruh, kebun tembakau, dan kebun kakao. Sementara itu, di wilayah barat, dikenal sebagai 'pabrik' karena terdapat pabrik lateks.

Dikatakan bahwa Bika Ambon diperkenalkan oleh seorang buruh transmigran Jawa di Medan. Kue ini awalnya diminati oleh orang Belanda, sehingga orang Tionghoa pun ikut terlibat dalam pemasarannya, dari sini, kue tersebut menjadi sangat populer.

Sebuah versi cerita menarik menyebutkan bahwa Bika Ambon merupakan singkatan dari Amplas-Kebon, merujuk pada asal usulnya dari daerah Amplas.

Ada juga yang menyebutkan bahwa bika ambon populer usai pertama kali dijual di simpang Jl. Ambon Sei Kera, Medan.

Kendati banyak versi, tetapi dapat diketahui bahwa kue ini memiliki nilai sejarah yang kental dan patut dipertahankan.

4. Bahan dan Proses Pembuatan, Harus Sabar Menunggu Hingga Belasan Jam

image
Bika Ambon (Instagram @setia_dini91)

Kue Bika Ambon terbuat dari campuran bahan-bahan yang khas, menciptakan tekstur dan rasa yang unik. Bahan utamanya meliputi tepung terigu, santan kelapa, telur, gula, dan ragi.

Tepung terigu memberikan struktur dasar kue, sementara santan kelapa menambahkan kelembutan dan aroma khas. Telur berperan sebagai pengikat, memberikan tekstur yang kenyal namun lembut.

Gula digunakan untuk memberikan rasa manis yang khas pada kue ini. Yang membuat Bika Ambon menjadi berbeda adalah penggunaan ragi sebagai bahan pengembang, yang memberikan tekstur berongga dan membuatnya sedikit berfermentasi, menambahkan dimensi rasa yang lebih dalam.

Kombinasi sempurna dari bahan-bahan ini menciptakan kue yang lezat dan khas, menjadi salah satu camilan favorit yang sering dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

Namun, dalam proses pembuatannya kamu harus sedikit bersabar karena bisa memakan waktu hingga 12 jam. Proses pembuatan kue Bika Ambon tidaklah mudah, seperti yang ditandai dengan keberadaan sarang-sarang atau lubang di dalamnya.

Untuk mencapai hasil yang optimal secara tradisional, ada beberapa aturan khusus yang harus diperhatikan dalam pembuatannya. Bahkan air kelapa yang digunakan juga diperhatikan karena kalau bisa harus dari kelapa yang ditanam di pantai supaya proses pengembangan sempurna.

Jika dalam prosesnya ada salah sedikit bisa saja rasa dan hasilnya tidak maksimal. Bahkan kemungkinan tidak bisa menyerupai seperti yang dibuat oleh ahlinya.

Hanya saja, dengan mengikuti petunjuk yang benar dan melewati proses dengan sabar maka kamu akan mendapatkan Bika Ambon yang lezat. Berniat mencoba membuatnya?