Jurnalistika
Loading...

EDUCATION

5 Fakta Menarik Belalang yang Jarang Diketahui, Telinga Ada di Perut?

Belalang adalah salah satu hewan yang unik dan memiliki sederet fakta menarik, benarkah telinganya ada di perut? Yuk simak!

  • Siti Nur Salwa

    25 Des 2023 | 05:15 WIB

    Bagikan:

image
Ilustrasi belalang. (Pexels/Skyler Ewing)

Belalang merupakan serangga herbivora atau bisa dibilang sebagai hewan pemakan tumbuhan. Walau sering disebut sebagai hama perusak tanaman, ternyata belalang mempunyai fakta yang menarik juga, loh!

Mau tau apa saja? Berikut telah dirangkum dari thoughtco.com 5 fakta menarik dari belalang.

1. Makanan Tinggi Protein

Belalang telah dijadikan makanan dengan protein yang tinggi di beberapa tempat di dunia, seperti Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Mengonsumsi belalang juga dapat memberikan banyak manfaat karena di dalam tubuh belalang terdapat kandungan protein, mineral, serta vitamin yang tinggi dan baik untuk kesehatan.

Cara mengonsumsi belalang pun beragam, mulai dari digoreng, dijadikan sup, ataupun dimakan mentah. Di tiongkok, tepatnya di pasar malam Donghuamen, belalang disajikan dengan tusuk sate. 

Sementara di beberapa bagian Afrika, belalang menjadi salah satu sumber makanan yang penting dibandingkan dengan serangga lainnya. Bahkan dijadikan sebagai sumber protein dan lemak dalam menu sehari-hari, terutama saat terjadi krisis pangan. Umumnya, belalang dimasak dalam bentuk sup. 

Adapun di Uganda dan beberapa daerah sekitarnya, belalang yang dikonsumsi dikenal sebagai nsenene, meskipun sebenarnya itu adalah jangkrik rumput. Di Indonesia pun belalang kerap dijadikan santapan oleh beberapa masyarakatnya.

Seperti di Yogyakarta misalnya, belalang dijadikan olahan makanan dengan nama walang goreng yang berarti belalang goreng. Jenis belalang yang biasa digunakan untuk olahan ini ialah belalang kayu dan belalang padi.

2. Organ Pendengaran di Perut

image
Ilustrasi Belalang Bergelantung. (Pexels/Quang Nguyen Vinh)

Dilansir dari laman thoughtco, organ pendengaran belalang tidak ditemukan di kepala, melainkan di perut. Belalang mendengar menggunakan organ pendengaran yang disebut tympanal organ, yaitu sepasang membran yang bergetar sebagai respons terhadap suara. Organ ini terletak pada bagian luar tubuh belalang, tepatnya di kedua sisi perut dan terselip di bawah sayap. 

Tympanal organ belalang umumnya terdiri dari membran tipis yang bergetar saat terkena gelombang suara dan sel-sel sensorik yang mendeteksi getaran tersebut. Informasi yang diperoleh melalui organ ini kemudian diinterpretasikan oleh belalang untuk berbagai tujuan, seperti mendeteksi predator ataupun merespon rangsangan lingkungan sekitar.

3. Lompatan Jauh

image
Belalang di Ujung Daun. (Pexels/Ray Bilcliff)

Fakta menarik lainnya yaitu kemampuan belalang yang dapat melompat jauh. Meskipun kaki belalang terlihat ringkih dan tidak kuat, tapi ternyata belalang mampu melompat bahkan sampai 20 kali panjang tubuhnya.

Lompatan ini didukung oleh otot kaki yang kuat dan struktur kaki yang memungkinkan belalang untuk dapat melompat jauh dengan kecepatan tinggi. Mengingat tubuh belalang yang tidak terlalu besar, kemampuan ini tentu sangat berguna dalam berbagai aktivitas, termasuk berburu mangsa dan menghindari pemangsa.

4. Dapat Mendengar tapi Tidak Dapat Membedakan Nada

image
Ilustrasi Belalang Berdiri dengan Kakinya. (Pexels/Andre Mouton)

Meskipun belalang dapat mendengar, mereka tidak dapat membedakan nada dengan baik. Seperti kebanyakan serangga, organ pendengaran belalang memiliki struktur yang cukup sederhana.

Mereka dapat mendeteksi perbedaan intensitas dan ritme, tetapi tidak dengan nada. Setiap spesies belalang menghasilkan ritme karakteristik yang membedakan “nyanyiannya” dari yang lain dan memungkinkan para belalang menemukan pasangannya.

5. Belalang Ada Jauh Sebelum Dinosaurus

image
Ilustrasi Siluet Belalang. (Pexels/Mehmet Metehan:)

Belalang modern diturunkan dari nenek moyang kuno yang hidup jauh sebelum dinosaurus berkeliaran di Bumi. Catatan fosil menunjukkan bahwa belalang primitif pertama kali muncul selama Periode Karbon, atau kurang lebih sekitar 300 juta tahun yang lalu.

Kebanyakan belalang purba diawetkan sebagai fosil, termasuk nimfa belalang (tahap kedua dalam metamorfosis belalang setelah fase telur awal).


  • Siti Nur Salwa

Jurnalistika Community adalah platform terbuka untuk menulis. Semua konten sepenuhnya milik dan tanggung jawab kreator. Pelajari Selengkapnya.

Artikel lain dari Siti

    Kamu suka artikel dari penulis ini? Lihat lagi yang lainnya dari Siti Nur Salwa

    Rekomendasi