Jurnalistika
Loading...

EDUCATION

Mengenal Perguruan KPS Nusantara: Sejarah, Prestasi, hingga Aliran

Yuk! Kenali lebih jauh mengenai perguruan KPS Nusantara yang merupakan salah satu perguruan silat bersejarah di Indonesia.

  • Khairani R Nasution

    12 Des 2023 | 02:45 WIB

    Bagikan:

image
Logo KPS Nusantara. (Instagram @kpsn_atam)

Perguruan Keluarga Pencak SIlat Nusantara (KPS Nusantara} adalah salah satu perguruan pencak silat bersejarah di Indonesia. Perguruan ini memiliki sejarah, prestasi, hingga aliran yang menarik untuk diulas. 

Pencak Silat merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini tidak hanya dikenal sebagai suatu teknik pertahanan diri, tetapi juga mencakup unsur-unsur seni dan budaya.

1. Sejarah Singkat KPS Nusantara

Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPS Nusantara) merupakan salah satu perguruan pencak silat Indonesia yang berdiri pada tanggal 28 Juli 1968 di Jakarta. Didirikan oleh tiga pendekar ulung, yaitu Almarhum Moh. Hadimulyo, BSc, Dr. Moh. Djoko Waspodo S. Pt., dan Almarhum dr. Rachmadi Djoko Suwigyo. 

Ketiga pendekar tersebut memiliki seorang guru yang merupakan bagian dari Perguruan Pencak Silat Setia Hati, Mariyun Soedirohadiprojo.

Awalnya, KPS Nusantara didirikan dengan nama Study Group Pencak Silat Nusantara dengan tujuan untuk melakukan penelitian, pengkajian, dan studi banding guna mengembangkan seni bela diri pencak silat. Melalui perjalanan panjang, mereka berhasil memulai pembaharuan dengan memisahkan pembinaan pencak silat “Gerak” dan “Aspek dalam.”

2. Pembaharuan KPS Nusantara

Pembaharuan yang diambil oleh KPS Nusantara adalah mengubah metode latihan tradisional menjadi metode latihan yang sistematis, menyelenggarakan pertandingan pencak silat olah raga, peragaan-peragaan yang atraktif, dan membantu Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) membenahi sisi organisasi.

3. Prestasi KPS Nusantara

image
FORNAS VI 2021 Sumatera Selatan 2022 (Anggota KPS Nusantara)

Prestasi kelompok ini terus meningkat melalui berbagai pertandingan pencak silat sehingga diakui sebagai salah satu dari sepuluh Top Organisasi Pencak Silat atau Perguruan Historis pada Musyawarah Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia tahun 1973.

4. KPS Nusantara Gabungan Macam Aliran Silat

Perguruan KPS Nusantara menggabungkan aliran-aliran tradisional yang pernah dipelajari, seperti Pencak Silat Cingkrik, Cimande, Mahdi, Syahbandar, Kari, Taji, Setia Hati, Pencak Jawa Kombinasi, Pencak Silat Pariaman, dan Lintau.

Selain pencak silat, mereka juga mempelajari beladiri lain, seperti Karate dan Yujitsu. Salah satu tokoh dalam perguruan ini, Alm. dr. Rachmadi DS, pernah menjadi atlet karate nasional pada tahun 1970-an.

5. KPS Nusantara Mendunia

KPS Nusantara saat ini telah berkembang dan tersebar di beberapa negara, seperti Belanda, Italia, Jerman, dan Thailand. Mereka telah mencetak beberapa atlet MMA yang mencuat, seperti André Mewis dan Ibraheem. 

KPS Nusantara sudah dikenal dunia karena peran atletnya yang membawa dampak signifikan untuk perkembangan perguruan silat itu sendiri. Salah satu atlet dari KPS Nusantara, yaitu Pipiet Kamelia peraih medali emas Asian Games 2018 yang kini menjadi atlet nasional dan internasional.

6. Materi Latihan dan Ujian KPS Nusantara

image
Penataran peraturan pertandingan untuk pelatih (Anggota KPS Nusantara)

Materi yang dipelajari oleh Keluarga Pencak Silat Nusantara, yaitu gerak dasar, senam nusantara (1 – 12), jurus pertandingan (1 – 24), jurus pembelaan (1 – 7), jurus tunggal bebas dan wajib (1 – 6), jurus ganda (berpasangan), jurus senjata (pisau, golok, pedang, clurit, toya, trisula, kipas, dan lainnya), dan teknik pernapasan (pemecahan benda keras dan pengerasan tubuh). Gerakan dasar yang dipelajari, seperti kuda-kuda, sikap pasang, tangkisan, elakan, pukulan, tendangan, jatuhan, bantingan, kuncian, dan sebagainya.

7. Tingkatan Sabuk KPS Nusantara

Terdapat sepuluh tingkatan sabuk pada perguruan KPS Nusantara, yaitu calon siswa dengan sabuk hitam selama 3 bulan dan siswa pemegang sabuk hitam harus mendapatkannya selama 9 bulan. Kemudian, ksatria muda pemilik sabuk biru dengan durasi yang ditempuh selama 1 tahun, ksatria madya dengan sabuk hijau 2 tahun, dan ksatria utama berwarna sabuk coklat 2 tahun. 

Sementara pandega muda pemilik sabuk ungu belajar selama 3 tahun, pandega madya bersabuk merah 3 tahun, pandega utama dengan sabuk jingga 5 tahun, pendekar muda sabuk kuning 5 tahun, dan terakhir pendekar sabuk putih. 

8. Pimpinan KPS Nusantara Periode 2023-2027

image
Ketua Umun KPSN 2023-2027 (Instagram @museumpolri)

Perguruan KPS Nusantara saat ini dipimpin oleh Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Drs. Roesman Hadi S. H., M. M., M. Hum. (periode 2023-2027) sebagai ketua umum dan beberapa Dewan Guru yang berpengalaman, di antaranya H. Wawan Setiawan, Ir. Subagio M. T, Drs. Syahrudin Darwis, Sariyana M. Pd., Abdul Azis, S. E., Eddy Anggono, S. E., dan Bima Sinung Widagdo, S. H.


  • Khairani R Nasution

    Mahasiswi UIN Jakarta

Jurnalistika Community adalah platform terbuka untuk menulis. Semua konten sepenuhnya milik dan tanggung jawab kreator. Pelajari Selengkapnya.

Artikel lain dari Khairani R

    Kamu suka artikel dari penulis ini? Lihat lagi yang lainnya dari Khairani R Nasution

    Rekomendasi