jurnalistika.id – Dugaan korupsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) memasuki fase baru.
Setelah menetapkan YSK, seorang mantri BRI, dan DW, seorang calo, sebagai tersangka, Kejaksaan Negeri Tangsel kini melanjutkan penyidikan.
Kejari Tangsel juga membuka peluang untuk menambah tersangka lain dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp1,2 miliar ini.
Baca juga: Ada Potensi Tersangka Baru dalam Kasus Dugaan Korupsi KUR BRI Pamulang
Kepala Seksi Intelijen Kejari Tangsel, Hasbullah, menyatakan proses penyidikan masih berlangsung dan sejumlah pihak lain yang terlibat sedang dalam tahap pendalaman.
“Masih (penyidikan) terus dilakukan. Pokoknya masih kita dalami ya,” ungkapnya seperti dikutip dari RRI pada Selasa (29/10/2024).
Kasus ini berawal dari persetujuan pencairan KUR oleh pihak-pihak tertentu di BRI yang diduga melibatkan praktik korupsi, hingga menyebabkan kredit macet dan kerugian negara.
Salah satu saksi korban, berinisial LMD, mengonfirmasi bahwa dirinya baru-baru ini kembali dipanggil untuk memberikan keterangan lebih lanjut di Kejari Tangsel.
“Saya dipanggil kembali pekan kemarin,” ujarnya.
LMD juga menambahkan pemanggilannya kali ini terkait dengan dugaan korupsi yang melibatkan mantri BRI YSK, yang akan disidangkan di Pengadilan Negeri Tangerang sekitar akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Kepala Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan, Apsari Dewi, mengindikasikan adanya kemungkinan tersangka tambahan.
“Ada potensi (tersangka lain) sementara hasil penyelidikan baru dua orang. Namun, kasus ini masih terus kami dalami,” ucap Apsari pada Selasa (15/10/2024).
Sementara itu, Kepala Kantor BRI Cabang Pamulang, Reza Cahya Dwiputra, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan audit internal bila ada laporan baru terkait kasus ini.
“Apabila terbukti, kita akan memproses hukum secara ketentuan,” tegas Reza.
Penyidikan kasus dugaan korupsi KUR BRI ini terus menjadi sorotan publik, terutama di Tangsel.
Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini