Jurnalistika
Loading...

Pramono Anung Tak Hadir di Konferensi Infrastruktur, Prabowo Minta Diselidiki

  • Jurnalistika

    13 Jun 2025 | 15:25 WIB

    Bagikan:

image

Presiden ke-8 Indonesia, Prabowo Subianto. (Dok. Yuotube Sekretariat Presiden)

jurnalistika.id – Ketidakhadiran Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 menarik perhatian Presiden RI Prabowo Subianto.

Dalam pidatonya di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2025), Prabowo secara terbuka mempertanyakan absennya Pramono. Terlebih di tengah pembahasan proyek strategis tanggul laut raksasa yang akan melibatkan wilayah DKI Jakarta secara langsung.

“Di sini ada hadir Gubernur DKI? Hadir tidak? Enggak hadir? Waduh ini. Coba diselidiki kenapa tidak hadir,” ujar Prabowo di hadapan para peserta konferensi yang merespons dengan tawa.

Proyek giant sea wall yang dibahas dalam forum tersebut direncanakan membentang dari Jakarta hingga Brebes, Jawa Tengah.

Prabowo menyebut proyek ini membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, termasuk Jakarta, dalam hal teknis dan pembiayaan.

Baca juga: Prabowo Naikkan Gaji Hakim hingga 280 Persen: Hakim Tak Boleh Bisa Dibeli

Meski Pramono tak hadir dalam forum, Prabowo memastikan bahwa komunikasi dengan pihak Pemprov DKI Jakarta tetap berjalan.

Ia mengaku telah bertemu langsung dengan Pramono beberapa hari sebelumnya dan menugaskan utusan untuk menanyakan sikap gubernur terhadap proyek tersebut.

“Tapi saya sudah ketemu. Saya sudah ketemu beberapa hari yang lalu dan saya sudah kirim utusan tanya, Gubernur DKI dukung proyek ini atau tidak? Saya dapat jawaban dukung, alhamdulillah,” kata Prabowo.

Presiden juga menekankan pentingnya kerja sama pendanaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pembangunan tanggul laut raksasa ini. Ia mengungkapkan bahwa APBD DKI Jakarta yang tergolong besar memungkinkan kontribusi pembiayaan dari pemerintah provinsi.

“Karena APBD DKI sangat besar. Jadi saya bilang DKI harus urunan. Pemerintah pusat urunan. Jadi kalau 8 miliar dolar Amerika Serikat katakanlah untuk 8 tahun, berarti 1 miliar dolar per tahun,” jelas Prabowo.

Dalam suasana yang sempat serius, Prabowo menyelipkan candaan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani saat membahas soal pembagian anggaran proyek tersebut.

“Menkeu sudah kelihatan tegang. Tenang Bu, DKI nyumbang. Jadi DKI setengah, pemerintah pusat setengah, karena ini untuk DKI sebenarnya,” ucap Prabowo, disambut gelak tawa hadirin.

Acara International Conference on Infrastructure ini mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk membahas pembangunan infrastruktur strategis nasional.

Proyek tanggul laut raksasa sendiri disebut sebagai salah satu program prioritas pemerintah untuk mengatasi ancaman rob dan naiknya permukaan air laut di wilayah pesisir utara Jawa.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

giant sea wall

Prabowo Subianto

Pramono Anung


Populer

Ini Isi 8 MoU yang Baru Disepakati Indonesia-Brasil
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami