Jurnalistika
Loading...

Para Petahana Sejumlah Daerah yang Kalah di Pilkada 2024 Versi Perhitungan Sementara

  • Jurnalistika

    29 Nov 2024 | 10:15 WIB

    Bagikan:

image

Ilustrasi.

jurnalistika.id – Pilkada serentak 2024 menjadi ajang politik yang mengguncang peta kekuasaan di banyak daerah. Dari Sumatera hingga Jawa, beberapa kepala daerah yang menjabat sebagai petahana harus rela melepas kursi mereka setelah kalah dari para penantang.

Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) dan perhitungan sementara dari berbagai lembaga survei, berikut beberapa kekalahan para petahana di sejumlah daerah.

Sumatera Utara: Kekalahan Sang Jenderal

Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara sekaligus mantan Panglima Kostrad, harus menerima kenyataan pahit. Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo, berhasil menarik simpati pemilih di semua kategori usia, pendidikan, dan status ekonomi.

Kampanye modern berbasis digital dan kedekatan dengan pemilih muda menjadi senjata utama pasangan ini.

Baca juga: Hasil Real Count KPU Pilkada 2024 di Pulau Sumatera

Sementara itu, Edy-Hasan terlihat gagal mengatasi isu-isu lokal seperti tata kelola infrastruktur dan pelayanan publik yang menjadi sorotan masyarakat.

Sementara menurut real count KPU, Edy mendapat suara 35,48 persen. Kalah juga dari Bobby yang memperoleh suara 64,52 persen.

Sumatera Barat: Duel Petahana Lama dan Baru

Dinamika menarik terjadi di Sumatera Barat, di mana sejumlah petahana dikalahkan oleh lawan yang pernah mereka kalahkan di masa lalu.

Pilkada Padang, Fadly Amran yang sebelumnya Wali Kota Padang Panjang, berhasil mengalahkan petahana Hendri Septa. Sebaliknya, di Padang Panjang, Hendri Arnis yang pernah kalah dari Fadly pada 2018, kini kembali merebut kursi wali kota.

Baca juga: Real Count KPU Pilkada Banten: Airin-Ade Takluk dari Andra-Dimyati

Hal serupa terjadi di Bukittinggi, di mana Ramlan Nurmatias, mantan wali kota, berhasil mengalahkan petahana Erman Syafar. Fenomena ini menunjukkan betapa dinamisnya preferensi pemilih di Sumatera Barat.

Pendatang baru seperti Benny Warlis di Kabupaten Agam juga menjadi bukti bahwa figur birokrat dengan rekam jejak bersih mampu menarik dukungan luas.

Jawa Barat: Tren Penantang Muda yang Menguat

Jawa Barat menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kekalahan petahana paling tinggi. Di Kabupaten Bandung Barat, Hengky Kurniawan, aktor sekaligus bupati, kalah dari pasangan Jeje Ritchie Ismail-Asep Ismail yang meraih 37,84 persen suara.

Kekalahan ini menandakan semakin kuatnya penantang yang berasal dari kalangan profesional muda dengan strategi kampanye yang terukur.

Di Indramayu, Nina Agustina harus mengakui keunggulan mantan wakilnya, Lucky Hakim, yang meraih suara dominan hingga 68,15 persen.

Baca juga: Pilkada Tangsel 2024: Ruhamaben-Shinta Kalah Telak dari Benyamin-Pilar

Kekalahan ini menunjukkan bahwa hubungan personal yang kurang harmonis di pemerintahan dapat menjadi boomerang dalam kontestasi politik.

Selain itu, petahana di Purwakarta, Garut, dan sejumlah daerah lain di Jawa Barat juga tumbang. Faktor penyebabnya bervariasi, mulai dari lemahnya pencapaian program, manajemen konflik internal, hingga keberhasilan tim penantang dalam menguasai isu lokal.

Sumatera Selatan dan Lampung: Dominasi Pendatang Baru

Berlanjut ke Sumatera Selatan, empat petahana, termasuk di Wajo dan Bantaeng, gagal mempertahankan kekuasaan. Pasangan Amran Mahmud-Amran SE di Wajo hanya mampu meraih 38,85 persen suara.

Kalah dari pasangan Andi Rosman-Baso Rahmanuddin yang meraup 61,15 persen. Di Bantaeng, pasangan Fathul Fauzy-Sahabuddin unggul dengan selisih suara yang cukup signifikan.

Sementara itu, di Lampung, petahana seperti Wan Siswandi di Kabupaten Natuna juga kalah dari pasangan Cen Sui Lan-Jarmin Sidik.

Kekalahan ini mencerminkan strategi pendatang baru yang sukses memanfaatkan isu pelayanan masyarakat dan reformasi birokrasi untuk menggalang dukungan.

Baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

petahana Pilkada 2024

Pilkada 2024


Populer

Data 100 Persen! Simak Hasil Quick Count Pilkada 2024 di Jakarta, Banten, dan Jawa
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami