Jurnalistika
Loading...

Meski Ada Kasus Keracunan, Prabowo Klaim MBG Berhasil 99,99 Persen

  • Jurnalistika

    06 Mei 2025 | 10:15 WIB

    Bagikan:

image

Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto. (Dok. ksp.go.id)

jurnalistika.id – Presiden Prabowo Subianto mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih tergolong berhasil, meski belakangan diterpa berbagai kasus keracunan massal di sejumlah daerah.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Senin (5/5/2025), Prabowo menyebut jumlah siswa yang mengalami keracunan sangat kecil dibanding total penerima manfaat program.

“Hari ini memang ada keracunan, yang keracunan sampai saat ini dari 3 koma sekian juta, kalau tidak salah di bawah 200 orang, yang rawat inap hanya 5 orang,” kata Prabowo.

Ia menyatakan jumlah penerima manfaat MBG mencapai 3,4 juta siswa. Dengan asumsi kasus keracunan di bawah 200 orang, maka persentasenya disebut hanya sekitar 0,005%.

Baca juga: Sederet Kasus Keracunan MBG, Korban Capai Ratusan

“Jadi bisa dikatakan yang keracunan atau yang perutnya nggak enak berjumlah 200 orang. Itu 200 dari 3 koma sekian juta kalau tidak salah adalah 0,005,” tambahnya.

Melalui perbandingan tersebut, Prabowo menilai tingkat keberhasilan MBG sangat tinggi.

“Berarti keberhasilannya adalah 99,99%, dimana ada usaha, usaha manusia di mana bidang kerjaan apapun kalau 99,99% keberhasilanya oke dong?” kata Prabowo.

Kendati demikian, ia mengingatkan agar seluruh pemangku kepentingan, khususnya Badan Gizi Nasional, tidak berpuas diri. Menurutnya, hasil akhir program ini baru bisa dievaluasi secara utuh pada akhir tahun.

Kasus Keracunan MBG

Namun di lapangan, data menunjukkan lebih dari 500 siswa dan warga dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu MBG. Insiden terjadi di berbagai daerah seperti Cianjur, Bandung, Tasikmalaya, Karanganyar, hingga Kupang.

Di Kabupaten Cianjur, pemerintah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul keracunan massal yang menimpa 176 orang, termasuk 78 siswa.

“Warga yang mengalami keracunan selama dua hari terakhir sekitar 176 orang dengan rincian 23 siswa SMP PGRI 1, 55 siswa MAN I Cianjur dan 98 warga Kecamatan Mande,” kata Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Yusman Faisal, Selasa (22/4/2025).

Baca juga: Sejarah Indonesia Ditulis Ulang, Diluncurkan 17 Agustus 2025

Kasus di Kecamatan Mande, Cianjur, terjadi setelah warga menyantap makanan dalam sebuah hajatan yang merupakan bagian dari distribusi MBG. Hasil investigasi menunjukkan adanya kandungan bakteri berbahaya pada tempat makan siswa.

“Di sampel pengujian tempat makan atau ompreng ditemukan bakteri Staphylococcus sp, Escherichia coli, dan Salmonella sp,” kata Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, Senin (28/4).

Hasil pengujian itu didapat dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Cianjur dan Provinsi Jawa Barat.

Di Kota Bandung, 342 siswa SMPN 35 juga dilaporkan mengalami gejala keracunan pada Selasa (29/4).

“Gejala yang muncul diare, nyeri perut, muntah, pusing, demam. Gejala paling cepat muncul 30 menit dan paling lama 8 jam,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, Kamis (1/5).

Dinas Kesehatan Bandung melakukan penyelidikan epidemiologi, termasuk pengujian sampel makanan dan pengecekan dapur penyedia MBG. Meski gejalanya cukup serius, tidak ada siswa yang harus dirawat di rumah sakit.

Keracunan Juga Terjadi di Tasikmalaya

Sementara itu, di Tasikmalaya, 24 siswa di Kecamatan Rajapolah dilaporkan mengalami gejala serupa. Delapan siswa dirawat inap dan satu siswa dirujuk ke rumah sakit.

“Untuk yang dirujuk tidak memiliki penyakit penyerta, dan saat ini kondisi pasien yang dirawat pun berangsur membaik,” kata Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri.

Kasus juga muncul di SD Wonorejo, Karanganyar. Kepala sekolah dan dua siswanya mengalami gejala keracunan setelah makan MBG pada Rabu (24/4).

“Termasuk punya saya, dagingnya kan enggak saya habiskan. Saya lihat lagi, ternyata sudah lengket (berlendir), sudah bau,” ujar Kepala Sekolah Damiyati.

Pihak sekolah mengaku sempat melarang siswa mengonsumsi makanan, namun sebagian siswa sudah terlanjur makan dan mengalami gejala seperti sakit perut dan diare.

Baca juga: Prabowo Ingin Bikin Kampung Haji RI Dekat Masjidil Haram

Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, seorang siswa SD mengaku trauma mengonsumsi daging setelah insiden keracunan.

“Dia pung terung bau. Dia pung ayam juga bau,” kata Audree, siswa penerima MBG di Kupang, yang saat itu menjangkau sekitar 300 siswa.

Pengamat menilai insiden-insiden tersebut sebagai peringatan atas lemahnya pengawasan kualitas makanan dalam program MBG. Pemerintah didesak melakukan evaluasi menyeluruh sebelum memperluas cakupan distribusi.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

Sumber: Berbagai sumber

makan bergizi gratis

MBG

Prabowo Subianto

program makan bergizi


Populer

MBG Prabowo: Gizi Diimpikan, Keracunan Didapatkan
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami