Jurnalistika
Loading...

Ibu Rumah Tangga di Pamulang Tewas Saat Antre Gas Elpiji 3 Kg, Diduga Kelelahan

  • Jurnalistika

    03 Feb 2025 | 20:45 WIB

    Bagikan:

image

Usapan layar antrean panjang masyarakat saat membeli gas elpiji 3 kg. (Dok. X)

jurnalistika.id – Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, meninggal dunia secara mendadak setelah kelelahan antre membeli gas elpiji 3 kg. Insiden ini terjadi pada Senin (3/2/2025) dan viral di media sosial.

Dilansir dari unggahan akun Instagram @viralciledug, korban disebut telah mencari gas sejak pagi. Namun, ia tidak berhasil mendapatkannya hingga akhirnya harus antre berjam-jam di agen resmi.

“Dia nyari gas muter dari pagi ga dapat, dia antri di agen berjam-jam,” demikian keterangan dalam unggahan tersebut.

Baca juga: Daftar Lokasi Agen dan Pangkalan Resmi Gas Elpiji 3 Kg di Cipondoh dan Sekitarnya

Menurut informasi yang beredar, sebelum meninggal, korban sempat duduk di rumahnya karena kelelahan setelah seharian mencari gas melon.

Sayangnya, tak lama kemudian, kondisinya memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

“Sempat dibawa ke RS buat mastiin ternyata (korban) memang sudah meninggal,” ungkap sumber yang dikutip dalam unggahan viral tersebut.

Perubahan Sistem Distribusi Gas Elpiji 3 Kg

Kasus ini mencuat di tengah perubahan kebijakan distribusi gas elpiji 3 kg yang diberlakukan pemerintah sejak 1 Februari 2025.

Istana sebelumnya telah menegaskan bahwa gas melon kini tidak bisa lagi dijual di warung-warung pengecer. Masyarakat hanya dapat membelinya di pangkalan resmi Pertamina.

Baca juga: Daftar Lokasi Agen dan Pangkalan Resmi Gas Elpiji 3 Kg di Tangsel dan Sekitarnya

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, memastikan bahwa perubahan kebijakan ini bertujuan agar harga gas lebih terjangkau bagi masyarakat.

“Bagi masyarakat, pembelian di pangkalan resmi LPG 3 kg tentu lebih murah harganya dibandingkan pengecer karena harga yang dijual sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah daerah masing-masing wilayah,” jelas Heppy dalam keterangan resmi, Senin (3/1/2025).

Namun, kebijakan ini menimbulkan antrean panjang di berbagai daerah, termasuk di Pamulang, akibat keterbatasan pasokan dan distribusi yang belum sepenuhnya berjalan lancar.

Peristiwa tragis ini pun menyoroti dampak langsung kebijakan tersebut terhadap masyarakat kecil yang bergantung pada gas elpiji bersubsidi untuk kebutuhan sehari-hari.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini

Gas elpiji 3 kg

Pamulang

Tangerang Raya

Tangerang Selatan


Populer

Penyebab PT Jakarta Perberat Hukuman Harvey Moeis Jadi 20 Tahun Penjara
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami