Jurnalistika
Loading...

Kelebihan dan Kekurangan Tinggal di Desa Terpencil

  • Jurnalistika

    09 Mei 2025 | 14:55 WIB

    Bagikan:

image

Ilustrasi tinggal di desa. (Pixabay/sharonang)

jurnalistika.id – Tinggal di desa yang jauh dari perkotaan atau terpencil memiliki kelebihan dan kekurangan. Penting diketahui oleh orang yang memiliki keinginan untuk pindah dan meninggalkan kebisingan di kota.

Bekal pengetahuan keuntungan dan kelebihan tinggal di desa terpencil dibutuhkan agar memiliki persiapan menjalani kehidupan yang mungkin jauh berbeda. Sehingga tidak kaget atau mengalami culture shock.

Kelebihan Tinggal di Desa

Berikut beberapa kelebihan yang bisa didapat ketika tinggal di desa terpencil:

1. Udara Bersih dan Lingkungan Alami

Desa terpencil menawarkan kualitas udara yang jauh lebih baik dibandingkan kota. Minimnya kendaraan bermotor, polusi industri, dan kebisingan menciptakan suasana damai dan menyegarkan.

Lingkungan alami yang asri juga berkontribusi pada kesehatan mental. Banyak orang mengaku tidur lebih nyenyak dan merasa lebih tenang sejak pindah ke desa.

Baca juga: 5 Cara Mudah Bakar Lemak Tanpa Ngegym, Cocok Buat yang Mageran!

Cocok untuk kamu yang butuh ‘detoks digital’ dan istirahat dari ritme hidup cepat ala kota.

2. Biaya Hidup Lebih Terjangkau

Tinggal di desa bisa memangkas banyak pengeluaran. Harga sewa rumah, sayuran, bahkan layanan jasa cenderung lebih murah. Banyak kebutuhan sehari-hari bisa dipenuhi dari alam sekitar.

Misalnya menanam sendiri sayur atau memanfaatkan hasil kebun. Jika kamu bekerja remote, selisih biaya hidup ini bisa jadi keunggulan besar secara finansial.

3. Rasa Kekeluargaan yang Kuat

Komunitas di desa biasanya lebih solid dan guyub. Tetangga bukan sekadar orang yang tinggal bersebelahan, tapi bisa jadi sahabat atau bahkan seperti keluarga sendiri.

Baca juga: 5 Cara Ampuh Membersihkan Kamar Mandi Agar Kinclong

Semangat gotong royong, saling membantu saat hajatan atau musibah, hingga tradisi lokal yang mempererat hubungan sosia, semua ini jadi nilai plus yang jarang ditemui di kota besar.

4. Peluang Usaha Berbasis Potensi Lokal

Banyak desa memiliki kekayaan alam dan budaya yang belum tergarap maksimal. Sehingga membuka peluang usaha di bidang pertanian, peternakan, atau pariwisata berbasis komunitas.

Dengan sentuhan teknologi dan pemasaran digital, kamu bisa mengembangkan bisnis lokal yang punya dampak sosial sekaligus ekonomi.

Kekurangan Tinggal di Desa Terpencil

Sementara untuk kekurangannya adalah beberapa hal berikut:

1. Akses Pendidikan dan Kesehatan yang Terbatas

Salah satu kendala utama tinggal di desa terpencil adalah sulitnya akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Sekolah mungkin jauh, fasilitas terbatas, dan tenaga pengajar kurang.

Demikian pula puskesmas atau klinik, yang belum tentu siap menangani kasus darurat. Faktor ini bisa menjadi pertimbangan serius, apalagi bagi keluarga dengan anak atau lansia.

2. Infrastruktur Kurang Memadai

Jalan rusak, transportasi umum langka, sinyal internet lemah, hingga listrik yang sering padam adalah realitas di banyak desa. Buat pekerja remote atau pelaku UMKM digital, ini bisa jadi tantangan besar.

Meski ada perkembangan infrastruktur di sejumlah wilayah, tapi belum merata. Artinya, adaptasi dan kesabaran ekstra sangat dibutuhkan.

3. Minim Hiburan Modern

Kehidupan desa identik dengan kesederhanaan. Tidak ada mal, bioskop, atau tempat nongkrong kekinian. Hiburan biasanya berupa acara adat, pasar malam, atau kumpul warga.

Meski hangat dan akrab, kamu mungkin akan merasa jenuh bila terbiasa dengan gaya hidup urban yang dinamis. Tentu saja, hal seperti itu jadi tantangan tersendiri, terutama bagi anak muda atau mereka yang aktif secara sosial.

Tinggal di desa terpencil bisa jadi pilihan hidup yang menenangkan dan hemat biaya, tapi juga memerlukan kesiapan mental dan fisik. Pertimbangkan secara matang apa yang kamu butuhkan dalam hidup.

Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

kekurangan desa

kelebihan desa

tinggal di desa


Populer

Fadli Zon Bantah Perkosaan 1998, Ternyata Begini Temuan TGPF
Tentang Kami
Karir
Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber
Kontak Kami