jurnalistika.id – Budidaya jamur tiram dapat dilakukan di daerah perkotaan asal dengan cara yang sesuai dan tidak salah langkah. Caranya cukup gampang dan bisa diikuti oleh semua orang yang ingin budidaya jamur tiram.
Selain bisa jadi peluang usaha rumahan yang menjanjikan, budidaya jamur ini juga nggak butuh lahan luas. Bahkan, kamu bisa mulai dari garasi rumah atau lahan kosong kecil di belakang dapur!
Namun, meski terbilang gampang, budidaya jamur tiram tetap butuh teknik dan langkah yang tepat. Salah langkah sedikit saja bisa bikin jamur gagal tumbuh atau malah terserang kontaminasi.
Baca juga: 5 Makanan Penghilang Galau, Sudah Pernah Coba?
Kenapa Harus Jamur Tiram?Jamur tiram punya banyak keunggulan. Rasanya enak, gizinya tinggi, dan permintaan pasarnya cukup stabil.
Selain itu, jamur ini bisa tumbuh di media tanam sederhana dan tidak butuh sinar matahari langsung. Cocok banget buat kamu yang tinggal di kota besar dengan ruang terbatas.
Cara Mudah Budidaya Jamur Tiram
Nah, biar kamu nggak salah langkah dan bisa panen jamur tiram segar sendiri di rumah, simak yuk cara mudah budidaya jamur tiram berikut.
1. Pilih Bibit yang Berkualitas
Memilih bibit adalah tahap paling awal tapi super penting. Gunakan bibit jamur tiram yang sehat, segar, dan bebas kontaminasi.
Kamu bisa beli dari petani jamur terpercaya atau produsen bibit yang sudah punya rekam jejak bagus. Hindari bibit yang berbau menyengat atau terlihat berjamur selain warna putih.
Tips memilih, bibit yang bagus biasanya berwarna putih bersih dan padat.
2. Siapkan Media Tanam
Media tanam yang umum digunakan adalah baglog, campuran dari serbuk gergaji kayu, sekam padi, dan kapur.
Kombinasi ini menciptakan lingkungan kaya nutrisi dan cocok untuk pertumbuhan jamur.
Baca juga: Budidaya Azolla dan Maggot, Solusi Kemandirian Pakan Peternak Lele
Langkah-langkah membuat media tanam:
- Campurkan bahan: Serbuk gergaji kayu (70%), sekam padi (20%), dan kapur (10%).
- Sterilisasi: Masukkan campuran ke plastik khusus dan panaskan di atas uap panas (kukus) selama ±8 jam untuk membunuh bakteri.
- Packing: Setelah dingin, padatkan media dalam plastik dan bentuk menjadi baglog.
3. Inokulasi Bibit Jamur
Inokulasi adalah proses menanamkan bibit ke dalam baglog yang sudah disiapkan.
Caranya:
- Lakukan di tempat steril, bisa di dalam lemari kaca atau ruangan bersih.
- Lubangi bagian atas baglog, lalu masukkan bibit.
- Setelah itu, tutup kembali lubangnya dengan kapas atau penutup khusus.
Catatan: Gunakan sarung tangan bersih saat proses ini untuk mencegah kontaminasi.
4. Simpan di Ruang Tumbuh yang Ideal
Setelah inokulasi, simpan baglog di tempat gelap, lembab, dan sejuk. Ruangan tidak perlu mewah, asal:
- Suhu: 24–28°C
- Kelembapan: 70–90%
- Ventilasi baik agar sirkulasi udara lancar dan jamur tidak “pengap”
- Penyiraman: Semprot kabut air secara rutin agar kelembapan tetap terjaga
Jamur akan mulai muncul setelah 2–3 minggu. Saat tudung jamur terbuka dan tampak segar, tandanya siap panen!
5. Panen dengan Hati-hati
Gunakan pisau bersih saat memanen. Potong bagian pangkal batang jamur, jangan dicabut agar media tidak rusak.
Panen bisa dilakukan setiap 2–3 hari selama baglog masih produktif (sekitar 2 bulan).
Tips Tambahan, jangan Abaikan Syarat Lingkungan! Untuk hasil maksimal, perhatikan hal-hal.
Mulai dari kebersihan adalah segalanya dalam budidaya jamur. Steril berarti sukses. Suhu dan kelembapan stabil artinya jamur tumbuh subur.
Ventilasi cukup, tapi jangan sampai angin langsung menghantam baglog. Penyiraman cukup 2–3 kali sehari, jangan sampai banjir.
Meskipun awalnya sekadar hobi atau coba-coba, budidaya jamur tiram bisa berkembang jadi peluang usaha menjanjikan. Harga jual jamur tiram segar cukup stabil dan banyak dicari, apalagi oleh pelaku kuliner rumahan dan restoran.
Kamu bisa jual dalam bentuk segar, olahan jamur crispy, atau bahkan produk turunan seperti keripik jamur. Modalnya pun nggak besar, cocok untuk pemula yang ingin mulai usaha dari rumah.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.