jurnalistika.id – Tersebarnya link video yang mencatut nama Andini Permata di media sosial tidak habis-habis menjadi perbincangan dalam satu pekan terakhir hingga terus viral dan trending di jagat maya.
Terbaru, disebutkan link video yang diduga berisi Andini Permata itu tidak hanya satu. Belakangan terungkap setidaknya ada empat tautan berbeda muncul.
Keempat link tersebut menampilkan cuplikan adegan tak senonoh dengan nama yang sama. Seperti sebelumnya, tautan tersebut kini tersebar luas di berbagai platform digital.
Baca juga: Link Video Syur Lisa Mariana dengan Pria Bertato Viral, Ini Ragam Reaksi
Video berdurasi 2 menit 31 detik tersebut sebelumnya diyakini warganet sebagai satu-satunya rekaman. Namun, setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata jumlahnya lebih dari satu.
Fenomena ini sontak memicu tanda tanya besar terkait identitas asli sosok yang disebut-sebut sebagai Andini Permata.
Belum Dapat Diverifikasi Kebenarannya
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi mengenai siapa sebenarnya perempuan dalam video tersebut. Tak ditemukan akun media sosial terverifikasi, profil resmi, maupun bukti digital lain yang menguatkan bahwa nama Andini Permata memang benar-benar ada.
Kondisi ini memunculkan dugaan kuat bahwa nama tersebut hanya digunakan sebagai clickbait atau umpan klik demi menyebarkan konten dewasa secara ilegal dan memancing rasa penasaran publik.
Beredarnya tautan-tautan tersebut juga patut diwaspadai. Sebagian besar diduga kuat merupakan jebakan yang mengandung malware, iklan palsu, hingga potensi pencurian data pribadi (scam).
Masyarakat diminta lebih berhati-hati agar tidak menjadi korban. Mengingat kejahatan siber saat ini sangat sulit untuk dibedakan.
Salah Satu Video dengan Bocil Menyedot Perhatian
Menarik perhatian publik, dalam salah satu potongan video, perempuan yang diklaim sebagai Andini Permata tampak bersama seorang anak laki-laki yang diduga adik kandungnya.
Hal ini kian memicu kekhawatiran warganet, mengingat keterlibatan anak di bawah umur dalam konten bermuatan pornografi merupakan pelanggaran serius yang diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta UU Perlindungan Anak di Indonesia.
Video ini pertama kali mencuat ke publik pada Minggu, 6 Juli 2025, dan dalam waktu singkat langsung menjadi trending di mesin pencari Google serta perbincangan hangat di berbagai aplikasi berbasis komunitas.
Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi baik dari individu terkait maupun aparat penegak hukum soal kebenaran identitas sosok dalam video tersebut.
Namun, maraknya penyebaran video serupa menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap tautan tak jelas asal-usulnya, yang berpotensi membawa risiko hukum dan keamanan digital.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

