jurnalistika.id – Generasi Z di Indonesia tercatat lebih banyak mengalokasikan pengeluaran mereka untuk kebutuhan gaya hidup, seperti kecantikan dan fesyen, ketimbang kebutuhan dasar seperti makanan atau layanan kesehatan.
Temuan ini terungkap dalam survei YouGov Indonesia yang dilakukan secara daring pada 17–21 April 2025 terhadap 2.067 responden dewasa di atas 18 tahun.
Survei tersebut mengolah data berdasarkan demografi usia, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, dan wilayah untuk mencerminkan populasi nasional mengacu pada proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS).
Hasil survei menunjukkan, Gen Z mengalokasikan 21 persen pengeluaran untuk kecantikan dan 20 persen untuk fesyen. Sementara generasi milenial dan Gen X+ lebih banyak belanja pada kebutuhan rumah tangga seperti bahan makanan dan listrik.
General Manager YouGov Indonesia, Edward Hutasoit, menjelaskan bahwa perbedaan perilaku konsumsi juga tampak dari strategi penghematan masing-masing kelompok usia.
“Temuan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana masyarakat mengatur ulang prioritas mereka. Bagi pelaku usaha, institusi, maupun pengambil kebijakan, ini adalah kesempatan untuk membangun pendekatan yang lebih relevan, empatik, dan berdampak nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia,” ujarnya, belum lama ini.
Baca juga: Indonesia Menyambut Perusahaan China yang Mendorong Pertumbuhan Sektor Ekonomi Digital
Secara umum, survei juga menunjukkan adanya penurunan alokasi belanja terbesar pada kelompok fesyen (18 persen), makan di luar (17 persen), hiburan (14 persen), dan makanan pesan-antar (11 persen).
Dalam hal penghematan, Gen Z justru memangkas anggaran untuk layanan kesehatan (7 persen) dan kebutuhan pokok (6 persen).
Sementara generasi yang lebih tua seperti Gen X+ lebih banyak menekan pengeluaran konsumtif seperti makan di luar (23 persen) dan hiburan (19 persen).
Adapun milenial cenderung menghemat pada makanan siap saji (10 persen) dan perjalanan internasional (8 persen).
Survei ini memberi gambaran perubahan prioritas konsumsi antar generasi di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, sekaligus menjadi bahan pertimbangan bagi pelaku usaha dalam menyesuaikan pendekatan bisnis mereka terhadap segmen pasar yang berbeda.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.

