jurnalistika.id – Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan, yang hanya terjadi pada bulan Ramadhan. Malam ini disebut-sebut lebih baik dari seribu bulan, atau setara dengan lebih dari 83 tahun.
Namun, mengapa malam yang begitu istimewa ini justru hadir di bulan Ramadhan? Apa makna dan sejarah di balik kemunculannya? simak ulasan berikut.
Awal Mula Kemunculan Lailatul Qadar
Menurut riwayat, Nabi Muhammad SAW pernah bercerita tentang seorang dari Bani Israil di zaman Nabi Musa yang tidak pernah berbuat dosa selama 80 tahun.
Mendengar cerita ini, para sahabat Nabi merasa sedih karena menyadari betapa banyak dosa yang telah mereka lakukan. Melihat kesedihan umatnya, Allah SWT kemudian menurunkan malam Lailatul Qadar sebagai bentuk kasih sayang-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 1-5:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Baca juga: 25 Kata-kata Mutiara Malam Lailatul Qadar, Penuh Makna, Bikin Tenang
Ayat ini menunjukkan betapa istimewanya malam Lailatul Qadar. Malam ini tidak hanya menjadi waktu turunnya Al-Quran, tetapi juga malam di mana segala urusan diatur oleh malaikat dengan izin Allah SWT.
Mengapa Lailatul Qadar Dikhususkan untuk Umat Nabi Muhammad?
Gus Baha, ulama Nahdlatul Ulama (PBNU), menjelaskan Lailatul Qadar adalah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad pernah mengadu kepada Allah tentang usia umatnya yang relatif pendek dibandingkan dengan nabi-nabi sebelumnya.
Misalnya, Nabi Nuh yang hidup selama 1.700 tahun dan menjadi nabi selama 950 tahun, atau Nabi Ibrahim yang berusia sekitar 300 tahun.
Nabi Muhammad merasa iri karena nabi-nabi terdahulu memiliki waktu yang panjang untuk beribadah dan mengumpulkan pahala. Melihat hal ini, Allah SWT kemudian menurunkan Surah Al-Qadr sebagai jawaban atas keluh kesah Nabi Muhammad.
Baca juga: 6 Niat Zakat Fitrah Ramadhan, Sesuai Kebutuhan yang Bayar
Dalam surat tersebut, Allah menyatakan bahwa meskipun umat Nabi Muhammad berusia pendek, mereka memiliki kesempatan untuk meraih pahala yang luar biasa melalui Lailatul Qadar.
Gus Baha menjelaskan, jika rata-rata umat Nabi Muhammad berusia 60 tahun dan mulai berpuasa sejak usia 8 tahun, maka mereka memiliki kesempatan berpuasa Ramadhan dan mendapati Lailatul Qadar sebanyak 52 kali.
Dengan pahala Lailatul Qadar yang setara dengan 83 tahun, umat Nabi Muhammad bisa mengumpulkan pahala yang bahkan melebihi nabi-nabi terdahulu.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar memiliki banyak keutamaan yang dijelaskan dalam Al-Quran dan hadis. Berikut beberapa di antaranya:
Lebih Baik dari Seribu Bulan
Ibadah pada malam ini memiliki pahala setara dengan ibadah selama 83 tahun lebih. Ini adalah kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah.
Malam Penuh Keberkahan dan Keampunan
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa yang mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Turunnya Malaikat Membawa Kedamaian
Pada malam ini, malaikat turun ke bumi membawa rahmat dan berkah bagi orang-orang yang beribadah.
Doa di Malam Ini Mustajab
Rasulullah SAW mengajarkan doa yang dianjurkan untuk dibaca saat malam Lailatul Qadar:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, dan Engkau menyukai pengampunan, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi)
Kapan Lailatul Qadar Terjadi?
Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk bahwa Lailatul Qadar terjadi pada salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29.
Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam-malam tersebut.
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Beberapa tanda yang disebutkan dalam hadis tentang Lailatul Qadar antara lain:
- Udara dan suasana malam yang tenang.
- Tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
- Matahari pagi bersinar lembut tanpa sinar yang menyilaukan.
- Hati terasa lebih tenang dan khusyuk dalam ibadah.
Malam Lailatul Qadar adalah bukti kasih sayang Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Meskipun umat ini diberi usia yang relatif pendek, Allah memberikan kesempatan untuk meraih pahala yang luar biasa melalui malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Oleh karena itu, mari manfaatkan sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan memperbanyak ibadah, berdoa, dan berharap agar termasuk orang-orang yang beruntung mendapati malam penuh berkah ini.
Ikuti dan baca berita Jurnalistika lainnya di Google News, klik di sini.